Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penjualan mobil mencapai 44.911 unit sepanjang September 2017. Hingga September 2017, penjualan mobil Astra mencapai 443.906 unit.
Mengutip data perseroan, Selasa (17/10/2017), penjualan mobil Astra turun 18,77 persen dari periode September 2016 sebesar 55.293 unit mobil.
Dibandingkan Agustus 2017, penjualan mobil perseroan juga tergelincir 14,31 persen dari 52.412 pada Agustus 2017 menjadi 44.911 pada September 2017.
Advertisement
Penjualan mobil mencapai 44.911 unit mendorong PT Astra International Tbk kuasai pangsa pasar kendaraan roda empat mencapai 51 persen pada September 2017. Total penjualan mobil perseroan mencapai 443.906 unit hingga September 2017.
Baca Juga
Penjualan mobil Astra International naik tipis 5,39 persen menjadi 443.906 unit pada Januari-September 2017 dari 421.200 unit pada Januari-September 2016.
Di segmen mobil low cost green car (LCGC), PT Astra International Tbk mencatat penjualan 13.109 unit sepanjang September 2017. Angka ini turun 32,89 persen dari periode September 2016 di kisaran 19.535 unit.
Dengan penjualan 13.109 unit kendaran LCGC sepanjang September 2017 mendorong total penjualan mencapai 137.889 unit sepanjang September 2017. Astra menguasai pangsa pasar 74 persen untuk kendaraan LCGC.
Untuk penjualan motor, PT Astra International Tbk mencatatkan penjualan 408.116 unit pada September 2017. Angka ini turun 3,5 persen dari periode September 2016 sebesar 423.256 unit.
Dengan penjualan kendaraan motor 408.116 unit mendorong perseroan menguasai pangsa pasar 75 persen. Total penjualan motor mencapai 3,23 juta hingga September 2017.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, persaingan ketat di industri otomotif mempengaruhi penjualan mobil PT Astra International Tbk. Para pesaing PT Astra International Tbk menurut Aditya menawarkan produk baru lebih menarik.
"Ada pemain baru seperti Wuling, dan Mitsubishi yang mengeluarkan produk Xpandernya. Ini berimbas ke penjualan mobil Astra sehingga market share Astra turun. Penjualan Avanza dan Xenia pengaruhi total penjualan kendaraan roda empat Astra," kata Aditya saat dihubungi Liputan6.com.
Aditya menuturkan, penjualan mobil Astra International tidak dipengaruhi daya beli masyarakat. Ia melihat, adanya tekanan penjualan mobil karena ada perpindahan pembelian mobil ke merek lain.
"Kompetisi cukup ketat di kendaraan roda empat. Penjualan mobil memang melambat tapi tidak turun drastis. Ini ada shifting di Wuling dan Mitsubishi bukan karena daya beli," ujar Aditya.
Aditya menuturkan, persaingan penjualan mobil masih ketat hingga akhir tahun. Apalagi bila Astra belum mengeluarkan produk baru ketimbang pesaingnya. Meski demikian, Aditya prediksi penjualan mobil secara nasional berpotensi tembus 1 juta unit hingga akhir 2017.
Untuk rekomendasi saham, Aditya melihat, pergerakan saham PT Astra International Tbk secara teknikal ada potensi koreksi. "Buy on weakness untuk saham PT Astra International Tbk dengan target harga Rp 8.400-Rp 8.500 hingga akhir tahun," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: