Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih menunjukkan penantian terhadap momentum untuk kembali cetak rekor tertinggi baru. Ia menambahkan, gerak konsolidasi IHSG pun lebih bersifat membentuk fondasi level support baru dapat kuat menopang pada saat terjadi tekanan IHSG.
Baca Juga
"Bila terjadi koreksi wajar dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli dengan pola investasi jangka panjang," ujar William dalam ulasannya, Jumat (24/11/2017).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpotensi tertekan menjelang akhir pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.028-6.070.
"Pergerakan IHSG kembali menguji level resistance namun ditutup melemah sehingga membentuk pola tertekan secara teknikal. IHSG uji level moving average 20 harian di kisaran 6.028," kata Lanjar.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis kemarin, IHSG melemah tipis 6,54 poin ke posisi 6.063,24. Sektor saham tambang berbalik melemah seiring pelemahan mayoritas harga komoditas tambang yang menjadi penekan IHSG.
Investor asing pun melakukan aksi jual di pasar reguler sebesar Rp 109,85 miliar. Saham PT Adhi Karya Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pun menjadi saham yang ramai terjadinya penjualan oleh investor asing.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT AKR Corpindo Tbk (AKRA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
William memilih saham ADHI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk dicermati pelaku pasar menjelang akhir pekan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IHSG Berpeluang Melemah
Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini setelah di awal perdagangan menghijau. Aksi jual investor asing mendorong pelemahan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 23 November 2017, IHSG turun 6,54 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.063,24. Indeks saham LQ45 turun 0,03 persen ke posisi 1.015,90. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Kemarin, IHSG mencetak rekor tertinggi di 6.069,78.
Ada sebanyak 133 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau, sedangkan 195 saham melemah dan 137 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.090,64 dan terendah 6.056,12.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 312.268 kali dengan volume perdagangan saham 14,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 108 triliun di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.503.
Advertisement