Usai Cetak Rekor Tertinggi, IHSG Harus Kembali Melemah

Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 19,03 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.092,21.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Des 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 09:15 WIB
Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. pada penutupan Kamis kemarin, IHSG cetak rekor tertinggi.

Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 19,03 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.092,21. Indeks saham LQ45 juga tertekan 0,55 persen ke posisi 1.027,51. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.

Ada sebanyak 79 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 72 saham melemah. Di luar itu, 79 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat di level tertinggi 6.107,15 dan terendah 6.091,77.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.283 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 390 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 62 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.564.

Secara sektoral, sebagian besar sketor melemah. Sektor saham keuangan turun0,72 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham infrasturktur melemah 0,46 persen dan sektor saham perdagangan tertekan 0,45 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham INCF naik 13,45 persen ke posisi Rp 270, saham JIHD melonjak 9,65 persen ke posisi Rp 500, dan saham NIPS mendaki 6,74 persen ke posisi Rp 380.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham RODA turun 21,18 persen ke posisi Rp 134, saham KBLV tergelincir 12,71 persen ke posisi Rp 412 per saham, dan saham DWGL merosot 8,87 persen ke posisi Rp 300 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, suku bunga acuan BI tetap di 4,25 persen memberikan sinyal kalau kondisi ekonomi masih cukup stabil. Pelaku pasar juga akan hadapi rilis data ekonomi neraca perdagangan. Sentimen itu bayangi laju IHSG.

"IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.001-6.142," ujar William dalam ulasannya, Jumat (15/12/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak cenderung tertahan pada Jumat pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.075-6.125.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cetak Rekor Tertinggi

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis kemarin. Bahkan IHSG sentuh level tertinggi baru. 

Berdasarkan data RTI, Kamis (14/12/2017), IHSG naik 59,04 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.113,65. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.117,12 dan terendah 6.061,08.

Ada sebanyak 187 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 135 saham melemah dan 136 saham diam di tempat. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 424,91 miliar di pasar reguler.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, penguatan IHSG didorong ada window dressing. Window dressing itu ketika manajer investasi mulai mempercantik portofolio sahamnya. "Jelang BI Rate dan mulai berasa windo dressing," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya