IHSG Berpeluang Lanjutkan Kenaikan, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dibayangi rilis data neraca perdagangan dan suku bunga acuan Bank Indonesia tetap 4,25 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Des 2017, 07:15 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 07:15 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat menjelang akhir pekan ini. Rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tetap 4,25 persen dan neraca perdagangan menjadi katalis IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, suku bunga acuan BI tetap di 4,25 persen memberikan sinyal kalau kondisi ekonomi masih cukup stabil. Pelaku pasar juga akan hadapi rilis data ekonomi neraca perdagangan. Sentimen itu bayangi laju IHSG.

"IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.001-6.142," ujar William dalam ulasannya, Jumat (15/12/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak cenderung tertahan pada Jumat pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.075-6.125.

"Pergerakan IHSG sangat optimistis secara teknikal sehingga mematahkan level resistance berada di kisaran 6.075," ujar Lanjar.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis kemarin, IHSG menguat 59,05 poin ke posisi 6.113,65. Penguatan IHSG itu di tengah bursa saham Asia negatif.

Saham-saham produsen semen dan konstruksi memimpin penguatan IHSG. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 7,9 persen, saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mendaki 6,9 persen, saham PT PP Tbk naik 5,22 persen, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melonjak 4,65 persen dan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 4,6 persen.

Untuk pilihan saham, Lanjar mengatakan saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar yaitu saham PT AKR Corpindo Tbk (AKRA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Cetak Rekor Tertinggi di 6.100

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi pada perdagangan saham hari ini. Bahkan semua sektor saham tercatat menghijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 14 Desember 2017, IHSG naik 59 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.113,65. Indeks saham LQ45 menguat 1,14 persen ke posisi 1.021, 15. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 187 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 135 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Dan 134 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.117,12 dan terendah 6.061,08. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 336.604 kali dengan volume perdagangan saham 27,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 100,36 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.570.

Secara sektoral, seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham industri dasar menguat 2,94 persen, sektor saham aneka industri naik 2,49 persen dan sektor saham konstruksi naik 1,61 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham VOKS naik 24,30 persen ke posisi Rp 266 per saham, saham NIKL melonjak 16,8 persen ke posisi Rp 4380 per saham, dan saham FIRE menanjak 16,52 persen ke posisi Rp 1.340 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham KONI melemah 20,26 persen ke posisi Rp 244, saham GOLD susut 19,84 persen ke posisi Rp 505 per saham, dan saham BMSR tergelincir 15,18 persen ke posisi Rp 190 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya