Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing menjadi tenaga untuk penguatan IHSG.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis (21/12/2017), IHSG naik 62,33 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.171,82. Indeks saham LQ45 menguat 1,31 persen ke posisi 1.040,91. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 187 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 127 saham melemah. 106 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.175,05 dan terendah 6.126,78.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 130.682 kali dengan volume perdagangan saham 10,9 miliar. Total transaksi Rp 4,9 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 124,03 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.549.
Secara sektoral, 10 sektor saham mampu menguat. Sektor saham aneka industri naik 1,58 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 1,2 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 1,19 persen.
Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham FPNI naik 28,05 persen ke posisi Rp 210, saham DWGL melonjak 24,46 persen ke posisi Rp 575 per saham, dan saham CAMP menanjak 24,39 persen ke posisi Rp 765 per saham.
Saham PBRX merosot 2,83 persen ke posisi Rp 515 per saham, saham TARA tergelincir 2,6 persen ke posisi Rp 750 per saham, dan saham BTEK susut 2,13 persen ke posisi Rp 92.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,39 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,38 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,05 persen, indeks saham Singapura melemah 0,05 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,04 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Menguat pada Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ini berlawanan dengan bursa global yang tertekan.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (21/12/2017), IHSG dibuka naik 20,51 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.129,5. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG naik 34,42 poin ke posisi 6.144. Indeks saham LQ45 mendaki 0,78 persen ke posisi 1.035. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Ada sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 63 saham melemah. 81 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.147,94 dan terendah 6.126,78.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 18.772 kali dengan volume perdagangan 479,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 360,4 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 6 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.537.
Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham keuangan naik 1,17 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sektor saham perdagangan menanjak 0,70 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CAMP naik 17,07 persen ke posisi Rp 720, saham DWGL melonjak 12,55 persen ke posisi Rp 520,dan saham BMRI naik 3,02 persen ke posisi Rp 7.675 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TARA turun 1,95 persen ke posisi Rp 755, saham META tergelincir 1,85 persen ke posisi Rp 212, dan saham MBSS susut 1,69 persen ke posisi Rp 580 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,10 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,25 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,40 persen, indeks saham Shanghai turun 0,48 persen, dan indeks saham Singapura melemah 0,19 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengharapkan IHSG dapat kembali menguat hingga penghujung akhir tahun 2017.
Bila terjadi koreksi, William menilai hal itu dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli saham mengingat perjalanan IHSG berpotensi menguat dalam jangka panjang. William menambahkan, rilis data ekonomi diharapkan masih jadi sentimen positif.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.023-6.212 pada Kamis pekan ini," ujar dia dalam ulasannya, Kamis pekan ini.
Mengutip laporan Ashmore, IHSG turun 0,94 persen didorong aksi ambil untung kemarin. Sektor saham konsumsi dorong tekanan besar ke IHSG.
Advertisement