Suntik Dana ke Go-Jek, Bagaimana Prospek Astra International?

PT Astra International Tbk (ASII) menyuntikkan investasi modal sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,04 triliun ke Go-Jek.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Feb 2018, 15:15 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 15:15 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) akhirnya mengumumkan kerja sama dengan Go-Jek, perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.

PT Astra International Tbk mengucurkan dana sekitar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,04 triliun (asumsi kurs Rp 13.623 per dolar Amerika Serikat) di Go-Jek. Lalu dengan ada aksi korporasi tersebut, bagaimana pergerakan saham PT Astra International Tbk (ASII)?

Berdasarkan data RTI, Senin (12/2/2018), saham PT Astra International Tbk naik 0,30 persen ke posisi Rp 8.225 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 936 kali dengan volume perdagangan saham 63.808. Nilai transaksi harian saham Rp 52,6 miliar.

Plt Kepala Riset PT Bahana Sekuritas, Henry Wibowo menuturkan, PT Astra International Tbk berkolaborasi bersama Go-Jek dengan menanamkan investasi sekitar Rp 2 triliun merupakan langkah positif berekspansi di sektor teknologi.

Dengan kerja sama itu, menurut Henry, PT Astra International Tbk dapat mempelajari Go-Jek, terutama soal big data. Hal ini mengingat Go-Jek piawai dalam big data. Kerja sama tersebut juga dapat membantu Astra International untuk penjualan motor. Namun, Henry menilai, investasi Astra sekitar Rp 2 triliun tersebut masih kecil. Selain itu, investasi tersebut juga minim dampaknya terhadap kinerja keuangan PT Astra International Tbk.

"Ini new trial investasi. Investasinya kecil dibandingkan belanja modal Astra mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun. Itu mayoritas untuk toll road, itu mungkin genjot divisi sektor infrastruktur. Namun investasi di sektor teknologi juga bagus," jelas Henry saat dihubungi Liputan6.com.

Henry menambahkan, bagi Go-Jek, bekerja sama dengan Astra International menjadi hal positif. Apalagi sebelumnya Go-Jek dapat kucuran dana dari Google. "Google sebagai perusahaan terbesar di dunia, dan Astra termasuk perusahaan terbesar di Indonesia, itu positif buat Go-Jek," kata Henry.

Henry menuturkan, bisnis otomotif PT Astra International Tbk masih hadapi tantangan mengingat ketatnya kompetisi. Apalagi, pesaing Astra makin ekspansi dengan model kendaraan baru.

"Mitsubishi Expander cukup ramai. Yang jadi pertanyaan apakah Avanza dan Xenia akan ada model baru tahun ini. Kalau jawabannya tidak, maka market share perseroan akan turun ini juga seiring ekspansinya Wuling dan Mitsubishi," ujar Henry.

Akan tetapi, bisnis PT Astra International Tbk akan ditopang dari bisnis non-otomotif, terutama di sektor komoditas, keuangan. "United Tractors hot, apalagi harga batu bara tembus di atas US$ 100 per MT. Demikian juga sektor keuangan dengan adanya Bank Permata," tutur Henry.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Astra Suntikkan Dana ke Go-Jek

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) menyatakan menyuntikkan investasi modal sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,04 triliun (asumsi kurs Rp 13.623 per dolar Amerika Serikat) di Go-Jek, perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.

Dengan menggabungkan keahlian Astra di bidang otomotif dan jangkauan Go-Jek yang luas kepada konsumen, kedua perusahaan yang merupakan national champion akan mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama untuk meningkatkan produktivitas.

Selain itu, hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat masuk ke sektor ekonomi formal, serta mendukung inovasi produk dan jasa untuk menciptakan pasar baru.

Semua ini, hal ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejak awal berdiri, Go-Jek telah menciptakan lapangan pekerjaan kepada jutaan penduduk Indonesia.

Jumlah pengemudi Go-Jek yang terdaftar saat ini mencapai lebih dari 1 juta pengemudi, dengan lebih dari 125 ribu mitra usaha, dan 30 ribu penyedia jasa di platform Go-Jek, yang menyediakan berbagai jenis jasa seperti transportasi, pengantaran makanan, kurir barang, jasa kebersihan, hingga keperluan pembayaran. Go-Jek memfasilitasi lebih dari 100 juta transaksi setiap bulan.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto mengatakan, pihaknya antusias dapat menjadi bagian dari perjalanan Go-Jek yang luar biasa. Go-Jek merupakan pemain utama dalam ekonomi digital Indonesia dan dipimpin oleh manajemen anak bangsa yang solid.

"Astra berharap kolaborasi dengan Go-Jek akan memberikan nilai tambah bagi bisnis Astra serta mengakselerasi inisiatif Astra di bidang digital," ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin 12 Februari 2018.

Selanjutnya, Prijono menambahkan, pihaknya mendukung national champion seperti Go-Jek, yang memiliki misi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Astra untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia.

"Teknologi memiliki peran yang penting untuk mencapai tujuan ini, dan kami yakin akan daya transformasi perusahaan yang fokus pada digital seperti Go-Jek," ujar dia.

Sementara itu, Nadiem Makarim, Chief Executive Officer dan Founder Go-Jek, mengatakan, kolaborasi dengan Astra International menandakan pencapaian yang signifikan bagi Go-Jek.

"Kepercayaan yang ditunjukkan oleh salah satu perusahaan paling terkemuka dan merupakan ikon Indonesia ini, adalah sebuah bentuk pengakuan tersendiri atas keberhasilan strategi kami. Baik Astra maupun Go-Jek didirikan dengan misi untuk memajukan Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Astra," jelas dia.

Ia menuturkan, kedua organisasi ini memiliki kepercayaan yang sama, dengan berkolaborasi bisa bersama-sama mengakselerasi perkembangan ekonomi serta meningkatkan hajat hidup jutaan penduduk bangsa ini.

"Sebagai perusahaan teknologi terdepan, Go-Jek telah menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi Indonesia sejak 2015. Hal ini sejalan dengan komitmen Astra untuk senantiasa mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah," ujar dia.

Andre Soelistyo, President dan Co-Founder Go-Jek, menyatakan, salah satu grup dengan bisnis yang paling terdiversifikasi di Indonesia, Astra akan memberi banyak dukungan seiring dengan percepatan inovasi Go-Jek.

"Kami yakin bahwa Go-Jek akan mendapatkan banyak keuntungan dari pengetahuan dan keahlian operasional Astra, serta sinergi di dua organisasi kami," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya