Bursa Asia Merosot Seret IHSG Turun 23,73 Poin

Investor asing melakukan aksi jual Rp 687 miliar juga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mar 2018, 16:23 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2018, 16:23 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Aksi jual investor asing menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (2/3/2018), IHSG melemah 23,73 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.582,31. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,34 persen ke posisi 1.098,14.

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,43 persen. Ada sebanyak 229 saham melemah sehingga menekan IHSG.

Sementara itu, 134 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sebanyak 108 saham lainnya diam di tempat. Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.597,71 dan terendah 6.561,04. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 355.116 kali dengan volume perdagangan 10 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 687,03 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.751. Sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham tambang melemah 2,68 persen.

Disusul sektor saham pertanian susut 1,3 persen dan sektor saham konstruksi melemah 1,25 persen. Saham-saham mencatatkan penguatan besar antara lain saham KMTR naik 24,79 persen ke posisi Rp 755, saham RBMS menguat 24,52 persen ke posisi Rp 386 per saham, dan saham PSAB melonjak 24,27 persen ke posisi Rp 256 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DSSA susut 19,57 persen ke posisi Rp 11.200 per saham, saham BLTZ melemah 13,79 persen ke posisi Rp 8.125, dan saham BUVA merosot 12,50 persen ke posisi Rp 490 per saham.

Bursa Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,48 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,04 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 2,5 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Kemudian indeks saham Shanghai melemah 0,59 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,99 persen, dan indeks saham Taiwan merosot 0,81 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Sektor Tambang Seret IHSG ke Zona Merah

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, seperti Wall Street dan Bursa Asia, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tertahan jelang akhir pekan ini. Sektor saham pertambangan menjadi pengganjal terbesar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (2/3/2018), IHSG memerah 8,34 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.6597,71. Pada pukul 09.00, IHSG kembali melemah 11,5 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.594,4. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,30 persen ke posisi 1.098,53.

Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Ada sebanyak 60 saham menguat, sedangkan 79 saham diam di tempat dan 88 saham melemah.

Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.597,7 dan terendah 6.591,008. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 7.196 kali dengan volume perdagangan 15,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 91,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 9,45 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.746.

Sebagian besar sektor saham melemah dengan dipimpin sektor saham pertambangan yang turun 1,13 persen. Disusul sektor saham keuangan turun 0,38 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,28 persen.

Sementara yang menguat hanya sektor saham konstruksi sebesar 0,06 persen dan aneka industri yang naik 0,02 prsen.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain saham TPMA naik 18,18 persen ke posisi Rp 260, saham RBMS mendaki 15,48 persen ke posisi Rp 222 per saham, dan saham ARII menanjak 8,7 persen ke posisi Rp 1.240 per saham.

Sedangkan saham yang melemah antara lain saham HERO melemah 5,26 persen ke posisi Rp 900 per saham, saham NASA tergelincir 4,15 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham PTRO susut 3,09 persen ke posisi Rp 2.320 per saham.

Bursa Asia melemah di akhir pekan ini, dipicu investor yang khawatir jika kebijakan Presiden Donald Trump yang mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan mengenakan tarif impor produk baja dan aluminium, bisa meningkatkan momok perang perdagangan global.

Melansir laman Reuters, Jumat (2/3/2018), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Sementara Nikkei Jepang jatuh 2,4 persen.

Sebelumnya, Wall Street tercatat melemah dengan indeks S&P 500 kehilangan 36,16 poin atau 1,33 persen menjadi 2.677,67. Ini sehari setelah para investor melakukan aksi jual akibat kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan pada tahun ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya