Erajaya Swasembada Punya Pemegang Saham Baru

PT Erajaya Swasembada Tbk meraup dana Rp 305,66 miliar dari hasil private placement atau penambahan modal tanpa HMETD.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mei 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2018, 09:30 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), perusahaan distribusi dan ritel produk layanan komunikasi dan penunjangnya memiliki pemegang saham baru.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (9/5/2018), PT Erajaya Swasembada Tbk mencatatkan 290 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 yang merupakan hasil private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Pencatatan saham itu dilakukan pada 8 Mei 2018.

Harga pelaksanaan private placement Rp 1.054 per saham. Perseroan jadi mengantongi dana Rp 305,66 miliar dari hasil private placement. Dengan ada pencatatan saham itu, saham PT Erajaya Swasembada Tbk yang tercatat di BEI seluruhnya mencapai 3,19 miliar saham.

Adapun pemegang saham baru itu antara lain Green Better Limited dan Astren Opportunity II (Hong Kong) Limited II.Kedua entitas usaha itu menyatakan kesediannya kalau saham baru hasil private placement akan dilock up selama satu tahun sejak dicatatkan saham di bursa.

Berdasarkan data RTI, kepemilikan saham PT Erajaya Swasembada Tbk per 31 Maret 2018 antara lain PT Eralink Internationalsebesar 59,96 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 40,03 persen.

 

Laba Bersih Erajaya Swasembada Tumbuh 237 Persen

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga kuartal I 2018, perseroan mencatatkan kinerja positif. Perseroan catatkan pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas induk naik 237 persen menjadi Rp 205,35 miliar dari periode kuartal I 2017 sebesar Rp 60,89 miliar.

Pertumbuhan laba bersih itu ditopang penjualan bersih perseroan 60,28 persen dari Rp 5,16 triliun pada kuartal I 2017menjadi Rp 8,28 triliun pada kuartal I 2018. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 7,44 triliun sepanjang kuartal I 2018.

Hal itu mendorong laba bruto naik 72,29 persen menjadi Rp 831,40 miliar pada kuartal I 2018 dari periode sama tahunsebelumnya Rp 482,54 miliar. Laba usaha naik menjadi Rp 327,24 miliar sepanjang kuartal I 2018.

Perseroan mencatatkan pendapatan lain tumbuh dari Rp 10,29 miliar pada kuartal I 2017 menjadiRp 42,80 miliar pada kuartal I 2018. Dengan melihat kondisi itu, laba per saham yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas induk naik menjadi 71 pada kuartal I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya 23.

Perseroan catatkan total liabilitas naik menjadi Rp 6,80 triliun pada kuartal I 2018 dari posisi 31 Desember 2017sebesar Rp 5,16 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 3,92 triliun pada kuartal I 2018. Perseroan kantongi kasmencapai Rp 299,54 miliar pada kuartal I 2018.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya