Royal Prima Jadi Pendatang Baru di Pasar Saham RI

PT Royal Prima Tbk (PRIM) akan mencatatkan saham pada perdagangan saham Selasa (15/5/2018).

oleh Bawono Yadika diperbarui 15 Mei 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2018, 08:30 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Royal Prima Tbk (PRIM) akan mencatatkan saham pada perdagangan saham Selasa (15/5/2018). Perseroan akan menjadi emiten ke-13 yang catatkan saham sepanjang tahun berjalan 2018.

Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan menawarkan saham sekitar 1,2 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga saham perdana dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Rp 500 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 600 miliar.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran sebanyak 600 juta waran. Setiap pemegang dua saham akan mendapatkan satu waran. Waran merupakan salah satu pemanis dalam rangka IPO.

Perseroan telah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan telah menawarkan saham perdana pada 8-9 Mei 2018, penjatahan pada 11 Mei 2018, pengembalian uang pemesanan pada 14 Mei 2018.

Kemudian distribusi saham dan waran secara elektronik pada 14 Mei 2018, awal perdagangan waran seri I pada 15 Mei 2018. Akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 7 Mei 2021 dan pasar tunai pada 13 Mei 2021. Periode pelaksanaan waran seri I pada 12 November 2018-14 Mei 2021. Berakhirnya masa berlaku waran seri I pada 14 Mei 2021.

Adapaun dana hasil IPO, perseroan akan menggunakan untuk kebutuhan ekspansi seperti menambah rumah sakit baru di luar daerah medan, meningkatkan kapasitas tempat tidur, serta kebutuhan sehari-hari untuk biaya operasional.

Perseroan juga akan akuisisi rumah sakit baru dari dana perolehan IPO. Rumah sakit tersebut antara lain di Medan, Jambi, Pekanbaru, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Jakarta, dan beberapa daerah potensial lainnya.

 

Pengelola RS Royal Prima Lepas Saham ke Publik

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Perusahaan jasa layanan kesehatan PT Royal Prima Tbk juga akan melepas saham ke publik (IPO). Pengelola Rumah Sakit Umum Royal Prima di Medan ini melepas dua miliar saham ke publik atau sebanyak-banyaknya 47,71 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 600 juta waran seri I yang seluruhnya dikeluarkan dari portepel Perseroan. Pemberian waran diberikan cuma-Cuma dengan setiap pemegang 10 saham akan peroleh tiga waran seri I.

Dana hasil IPO antara lain sekitar 40 persen untuk biaya akuisisi rumah sakit baru di Medan, Pekan Baru, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, dan Jakarta serta daerah yang potensial. Sisanya 20 persen untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi untuk memperluas dan meningkatkan kualitas layanan, peralatan dan fasilitas untuk kemajuan teknologi.

Kemudian 20 persen untuk tambahan perolehan tanah yang digunakan untuk pembangunan rumah sakit di Medan, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Pekan Baru, dan Jakarta.

Selain itu, sekitar 20 persen untuk ekspansi pada rumah sakit yang telah ada dengan meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit, penambahan lantai bangunan.

Sedangkan dana hasil pelaksanaan waran untuk modal kerja perseroan.Perseroan telah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Hingga November 2017, perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 19,57 miliar dari periode 2016 sebesar Rp 11,54 miliar. Pendapatan perseroan naik menjadi Rp 163,74 miliar hingga November 2017. Pada 2016, pendapatan perseroan sekitar Rp 137,92 miliar.

Jadwal penawaran IPO antara lain masa penawaran awal pada 18 April 2018-2 Mei 2018. Pernyataan efektif dari OJK pada 4 Mei 2018, masa penawaran pada 7-9 Mei 2018, dan penjatahan pada 14 Mei 2018.

Sementara itu, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham dan waran seri I masing-masing pada 16 Mei 2018. Pencatatan saham dan waran seri I di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Mei 2018.Periode perdagangan waran seri di pasar regular dan negosiasi pada 17 Mei 2018-7 Mei 2018, perdagangan waran seri I di pasar tunai pada 17 Mei-13 Mei 2021, dan periode pelaksanaan waran seri I pada 14 November 2018-14 Mei 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya