Astra International Optimisis Kinerja Membaik pada 2018

Harga batu bara yang stabil dan pertumbuhan ekonomi bakal topang kinerja Astra International.

oleh Bawono Yadika diperbarui 28 Agu 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 14:00 WIB
PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Internasional Tbk (ASII) membukukan laba bersih senilai Rp 10,38 triliun sepanjang semester I 2018. Laba bersih itu meningkat sebesar 11 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,34 triliun.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto mengatakan, peningkatan laba seiring kenaikan laba dari divisi jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta teknologi informasi.

Laba perseroan dari divisi otomotif stabil. Sementara laba dari divisi agribisis, infrastruktur dan logistik, serta properti menurun.  

"Laba ASII dari divisi otomotif stabil sebesar Rp 4,2 triliun per Juni 2019. Laba ASII dari jasa keuangan naik 5 persen jadi Rp 2,14 triliun, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 60 persen menjadi Rp 3,28 triliun, dan teknologi informasi tumbuh 24 persen jadi Rp 68 miliar dari Rp 55 miliar," tutur dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/8/2018).  

Sedangkan laba dari divisi infrastruktur dan logistik anjlok 96 persen, dari Rp 110 miliar menjadi Rp 4 miliar, agribisnis turun 23 persen menjadi Rp 625 miliar dari Rp 815 miliar, divisi properti turun 29 persen, dari Rp 68 miliar menjadi Rp 48 miliar. 

Prijono menambahkan, pertumbuhan ekonomi RI mendukung kinerja perusahaan untuk menunjukan tren positif pada 2018.

"Walaupun persaingan di pasar mobil dan melemahnya harga minyak kelapa sawit menjadi perhatian, kinerja perseroan kami perkirakan cukup baik karena pertumbuhan ekonomi dan harga batu bara yang stabil," ujar dia.

Mengacu pada laporan keuangan publikasi, nilai aset bersih per saham perseroan juga meningkat 11 persen dibandingkan posisi semester I-2017 menjadi Rp 257. Kemudian untuk total liabilitas dan ekuitas perseroan hingga 30 Juni tercatat Rp 309,33 triliun dengan masing-masing rincian liabilitas sebesar Rp 147,45 triliun dan ekuitas sebesar Rp 161,88 triliun.

Sementara itu, pendapatan PT Astra International Tbk naik 15 persen menjadi Rp 112,55 triliun hingga semester I 2018. Peningkatan itu terutama berasal dari bisnis alat berat dan pertambangan.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Astra International Bagi Dividen Rp 7,4 Triliun

Rapat Umum Pemegang Saham PT Astra International Tbk, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Rapat Umum Pemegang Saham PT Astra International Tbk, Jakarta, Rabu (25/4/2018). (Anggun P. Situmorang/Merdeka.com)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Internasional Tbk memutuskan untuk membagi dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 7,4 triliun atau Rp 185 per lembar saham dari total laba bersih perusahaan sebesar Rp 18,8 triliun 2017.

Presiden Direktur PT Astra Internasional, Prijono Sugiarto mengatakan dividen tersebut sebesar Rp 2,2 triliun telah dibayarkan (dividen interim) pada 27 Oktober 2017. Sementara, sisanya sebesar Rp 5,2 triliun akan dibayarkan pada 25 Mei 2018.

"Sisanya akan dibayarkan pada 25 Mei 2018 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 Mei 2018 pukul 16.00 WIB," ujar Prijono di Menara Astra, Jakarta, Rabu 25 April 2018.

Selanjutnya, sisa laba bersih perseroan sebesar Rp 11,3 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. "Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku," ujar Prijono.

Rapat tersebut juga melakukan pergantian beberapa jajaran direksi dan komisaris. Komisaris independen baru dijabat oleh mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dan Takayuki Yoshitsugu.

Sementara, dua posisi direktur perseroan yang baru dijabat oleh Santosa dan Gita Tiffani Boer.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya