Rupiah Tembus 14.270 per dolar AS, IHSG Menanjak 53,53 Poin

Analis perkirakan ada faktor January Effect dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2019, 16:17 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 16:17 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga akhir sesi kedua perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (4/1/2019), IHSG mendaki 53,53 poin atau 0,86 persen ke posisi 6.274,54. Indeks saham LQ45 menguat 1,09 persen ke posisi 1.001,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 222 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 176 saham melemah dan 146 saham diam di tempat. Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.274,54 dan terendah 6.200,85.

Total frekuensi perdagangan saham 403.173 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 324,13 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 14.270.

Sebagian besar sektor saham melonjak kecuali sektor saham pertanian turun 0,49 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 0,03 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham tambang naik 3,6 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 1,07 persen dan sektor saham barang konsumsi melonjak 0,95 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham SMMT naik 35 persen ke posisi Rp 216 per saham, saham GLOB mendaki 24,75 persen ke posisi Rp 630 per saham, dan saham INDY menguat 18,63 persen ke posisi Rp 1.815 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI merosot 22,98 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham PGLI tergelincir 21,48 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham APEX merosot 16,67 persen ke posisi Rp 1.050 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 2,24 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Indeks saham Shanghai mendaki 2,05 persen,indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,83 persen, indeks saham Singapura menguat 1,34 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei turun 2,26 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,16 persen.

Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas fundamental makro ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan mendukung penguatan IHSG.

"Stabilitas rupiah yang terus terjaga dan terapresiasi terhadap dolar AS. Ada faktor January Effect," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

Pergerakan IHSG Sesi I

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Jumat (4/1/2019) usai sempat melemah pada awal sesi perdagangan.

Pada sesi pertama perdagangan saham, menjelang akhir pekan ini, IHSG menguat 35,48 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.256,49. Indeks saham LQ45 menanjak 0,74 persen ke posisi 998,19. Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks saham DBX melemah 0,09 persen.

Sebanyak 193 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 147 saham melemah dan 164 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.262,71 dan terendah 6.200,85.

Total frekuensi perdagangan saham 221.267 kali dengan volume perdagangan saham 6,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 7,94 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.278.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 0,80 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,15 persen. Sektor saham tambang menguat 2,03 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menanjak 0,93 persen dan sektor saham keuangan merosot 0,77 persen.

Saham-saham yang membukukan penguatan antara lain saham GLOB menguat 24,75 persen ke posisi Rp 630 per saham, saham TPMA menanjak 24,11 persen ke posisi Rp 278 per saham, dan saham JAWA naik 16,18 persen ke posisi Rp 158 per saham.

Saham-saham yang merosot antara lain saham CANI turun 22,98 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham INTD susut 22,57 persen ke posisi Rp 175 per saham, dan saham MGRO merosot 9,55 persen ke posisi Rp 900 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,43 persen, indeks saham Shanghai menguat 1,73 persen, dan bukukan penguatan terbesar, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,61 persen dan indeks saham Singapura naik 1,05 persen.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 2,74 persen, dan bukukan penurunan terbesar dan indeks saham Taiwan tergelincir 1,34 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya