Saham Konstruksi Pimpin Penguatan, IHSG Ditutup Naik ke 6.221

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertambangan yang turun 0,39 persen dan sektor saham keuangan turun 0,46 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Jan 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2019, 16:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini.  Investor asing melakukan aksi beli Rp 89 miliar di pasar regular. 

Pada Kamis (3/1/2019), IHSG menguat 39,83 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.221,01. Indeks saham LQ45 menguat 0,66 persen ke posisi 990,87.

Sebanyak 233 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 170 saham menguat dan 127 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham tak begitu ramai. Total frekuensi perdagangan saham 387.468 kali dengan volume perdagangan saham 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 89 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.410.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertambangan yang turun 0,39 persen dan sektor saham keuangan turun 0,46 persen.

Sektor saham kontruksi naik 2,69 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi naik 1,61 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 1,53 persen.

Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain saham GLOB naik 25 persen ke posisi Rp 505 per saham, saham CMPP melonjak 24,53 persen ke posisi Rp 264 per saham, dan saham KONI melonjak 19,05 persen ke posisi Rp 550 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PTSN melemah 24,87 persen ke posisi Rp 1.465 per saham, saham HDFA merosot 24,77 persen ke posisi Rp 161 per saham, dan saham INTD tergelincir 24,67 persen ke posisi Rp 226 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

OJK Prediksi IHSG Dapat Tembus 7.000 pada 2019

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan berswafoto saat penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). IHSG kompak dengan bursa Asia lainnya dibuka dengan berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku optimistis dengan kinerja pasar saham Indonesia meski bersamaan dengan tahun politik pada 2019. Bahkan diperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa kembali melejit.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, optimisme ini karena sesuai prediksi kondisi ekonomi baik domestik dan global lebih stabil.

"IHSG bisa tumbuh tinggi lagi tahun depan. Hal ini karena akan lebih banyak emiten yang melantai di bursa sehingga bisa memberikan berbagai ruang dan pilihan kepada investor. Kalau angkanya (IHSG) bisa menyentuh 6.500-7.000," kata Wimboh pada Jumat 28 Desember 2018. 

Wimboh menambahkan, di akhir tahun ini, investor mulai kembali mempercayai Indonesia sebagai tempat berinvestasinya. Terbukti, aliran dana mulai banyak yang masuk di penghujung tahun.

Salah satunya dampaknya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terlihat lebih stabil jika dibandigkan beberapa minggu sebelumnya. Bahkan kini semakin menjauh dari angka 15.000 per dolar AS.

"Dengan ekonomi semakin membaik, bahkan kita memperkirakan kredit pada 2019 bisa tumbuh sampai 13 persen. Tahun ini perkiraan kita ada di 12 persen," pungkas Wimboh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya