Sepi Sentimen Positif Domestik, IHSG Melemah 29,17 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mar 2019, 16:24 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 16:24 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan Selasa pekan ini. Hal ini karena minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (19/3/2019), IHSG merosot 29,17 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.480,27. Indeks saham LQ45 terpangkas 0,55 persen ke posisi 1.019,33. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 212 saham melemah sehingga menekan IHSG. 188 saham menguat dan 140 saham diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.522,20 dan terendah 6.473,28.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 429.653 kali dengan volume perdagangan saham 19,4 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triliun.

Investor asing beli saham Rp 344,40 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.230.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,20 persen, sektor saham konstruksi menanjak 0,26 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,28 persen.

Sedangkan sektor saham industri dasar dan aneka industri masing-masing melemah 1,1 persen. Disusul sektor saham manufaktur melemah 1,04 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,97 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MLPT naik 24,67 persen ke posisi Rp 1.415 per saham, saham ATIC menguat 20 persen ke posisi Rp 990 per saham, dan saham JSKY melonjak 19,14 persen ke posisi Rp 1.245 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INCI turun 13,18 persen ke posisi Rp 560 per saham, saham KDSI merosot 12,77 persen ke posisi Rp 1.025 per saham, dan saham AKRA merosot 9,06 persen ke posisi Rp 4.820 per saham.

 

 

Bursa Saham Asia Bervariasi

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,19 persen, indeks saham Thailand menguat 0,84 persen, dan indeks saham Singapura menanjak 0,25 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,09 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,08 persen, indeks saham Shanghai turun 0,18 persen dan indeks saham Taiwan berada di posisi 10.512.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG melemah karena minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Dari eksternal, para pelaku pasar juga menantikan proses negosiasi perdagangan bebas antara Amerika Serikat dan China yang masih terus berlanjut.

"Apalagi munculnya kabar bahwa pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diundur menjadi pada April hingga Juni. Sehingga tidak jadi terlaksana pada Maret,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, hal itu menyebabkan terjadinya ketidakpastian pada para pelaku pasar global. Selain itu, para pelaku pasar juga menantikan rapat penentuan kebijakan moneter the Federal Reserve. “Di sisi lain, dinamina proses Brexit masih kurang kondusif," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya