IHSG Berpotensi Menguat, Awasi Saham Pilihan Ini

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali berlabuh ke zona hijau menunggu hasil keputusan suku bunga The Federal Reserve.

oleh Bawono Yadika diperbarui 19 Jun 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 06:30 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali berlabuh ke zona hijau menunggu hasil keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).

Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper menilai, investor masih menanti keputusan suku bunga The Fed dan berharap akan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga.

Sementara itu, menurut Dennies, hari ini sinyal indeks secara teknikal membentuk formasi Bullish Harami, yakni mengindikasikan ada potensi penguatan.

Adapun pada perdagangan saham hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 6.216-6.278. 

"Namun, penguatan saya perkirakan bersifat terbatas. Ini disebabkan investor masih terlihat wait and see menunggu hasil keputusan suku bunga The Fed," terangnya di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Senada, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya membaca gerak IHSG kemungkinan akan ditutup ke zona positif.

Akan tetapi, sinyal pemangkasan suku bunga The Fed diperkirakan memudar setelah para pejabat the Fed memperdebatkan penurunan suku bunga untuk melindungi ekonomi Amerika dari meningkatnya perselisihan dagang.

Oleh karena itu, investor hingga kini terlihat wait and see menjelang FOMC, seakan mencari signal pada kemungkinan pemotongan suku bunga ke depan. 

Untuk pilihan saham, William merekomendasikan investor untuk membeli saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), hingga PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan Dennies menganjurkan para investor untuk memburu saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perdagangan Kemarin

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada perdagangan saham Selasa, 18 Juni 2019. IHSG sempat berada di zona merah selama dua hari sejak perdagangan Jumat pekan lalu hingga Senin kemarin.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa pekan ini, IHSG naik 66,80 poin atau 1,08 persen ke posisi 6.257,33. Indeks saham LQ45 mendaki 1,47 persen ke posisi 994,70. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 207 saham mendaki sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 197 saham melemah dan 134 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.257,33 dan terendah 6.195,13.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 455.102 kali dengan volume perdagangan 13,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Investor asing beli saham Rp 438,01 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.323.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham tambang turun 0,67 persen dan sektor saham industri dasar susut 0,15 persen.

Sementara itu, sektor saham konstruksi menguat 3,38 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 1,41 persen dan sektor saham aneka industri menanja 1,28 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham BOLA melonjak 25 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham SMBR mendaki 24,84 persen ke posisi Rp 980 per saham, dan saham DUTI naik 24,35 persen ke posisi Rp 4.750 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham BLTZ turun 23,23 persen ke posisi Rp 3.800 per saham, saham INPP turun 19,60 persen ke posisi Rp 800 per saham, dan saham ARMY tergelincir 17,91 persen ke posisi Rp 220 per saham.

 

Selanjutnya

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia kompak menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,72 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,38 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,84 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,09 persen, indeks saham Singapura naik 0,86 persen dan indeks saham Taiwan bertambah 0,34 persen.

Kepala Riset PT Samuel Internasional, Harry Su menuturkan, kemungkinan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turun menjadi sentimen positif. Selain itu, secara teknikal, IHSG cenderung mendatar selama dua hari ini. Hal itu mendorong IHSG ke zona hijau. “Dua hari IHSG flat,” ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya