Sambut Akhir Pekan, IHSG Ditutup Naik ke 6.191,94

IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 10,93 poin atau 0,18 persen ke level 6.191,94

oleh Septian Deny diperbarui 18 Okt 2019, 16:13 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2019, 16:13 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan jelang akhir pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.145 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat(18/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 10,93 poin atau 0,18 persen ke level 6.191,94. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,71 persen ke posisi 954,59.

Sebanyak 202 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 197 saham melemah dan 147 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 545.719 kali dengan volume perdagangan 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,9 triliun.

 

Investor asing jual saham Rp 301,98 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.145.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang anjlok 2,81 persen. Diikuti oleh sektor perkebunan yang turun 1,91 persen, sektor manufaktur turun 1,03 persen dan sektor pertambangan turun tipis 0,02 persen.

Sementara itu, sektor yang berada di zona hijau sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain sektor aneka industri naik 1,23 persen, sektor keuangan naik 1,11 persen, dan sektor konstruksi naik 0,99 persen.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain INTD yang naik 34,12 persen ke Rp 228 per saham, TFCO naik 24,7 persen ke Rp 414 per saham dan TIRA naik 17,92 persen ke Rp 250 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain YPAS turun 18,42 persen ke Rp 412 per saham, OPMS turun 13,82 persen ke Rp 212 per saham dan IBFN turun 12,61 persen ke Rp 208 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesuai Prediksi

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak perkasa di pasar saham untuk perdagangan Jumat ini.

Meski dirundung oleh aksi ambil untung (profit taking), potensi penguatan indeks menurut analis masih cukup terbatas. Para analis optimistis IHSG akan kembali ke zona hijau.

"Sambil investor menanti rilis laporan keuangan perusahaan kuartal III-2019, IHSG diprediksi menguat," kata Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali dikutip dari risetnya Jumat (18/10/2019).

Untung rentang IHSG, dia bilang kemungkinan akan berkisar di support 6.144-6.162 dan resistance 6.198-6.216.

Sementara itu, dari sisi teknis, IHSG juga diproyeksi akan berlabuh positif di zona hijau. Perkiraanya, akan diperdagangkan di rentang 6.196-6.230.

"Potensi bullish pada indeks berpeluang menuju ke area resistance," ungkap Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama.

Adapun menurutnya sejumlah saham pertambangan wajib dipertimbangkan investor untuk hari ini. Itu seperti saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sedangkan Frederik lebih yakin terhadap saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), hingga saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya