Liputan6.com, Jakarta Pasar saham di Asia Pasifik sedikit berubah di tengah langkah investor yang masih menanti rilis survei aktivitas layanan di China untuk April.
Melansir laman CNBC, Kamis (7/5/2020), indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,58 persen, sementara indeks Topix turun 0,64 persen. Kospi Korea Selatan juga menurun 0,31 persen.
Baca Juga
Sementara itu, saham di Australia sebagian besar mendatar, dengan S&P/ASX 200 juga serupa. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,24 persen lebih rendah.
Advertisement
Rencananya, Indeks Pembelian Manajer layanan Caixin/Markit akan keluar sekitar jam 9:45 pagi HK / SIN pada hari Kamis. Data perdagangan Australia untuk bulan Maret juga akan dirilis sekitar jam 9:30 pagi HK / SIN.
Pasar saham di Singapura, Malaysia, dan Indonesia tutup pada hari Kamis untuk hari libur.
Sebelumnya, di Wall Street, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga hari. Dow ditutup 218,45 poin lebih rendah pada 23.664,64.
Sementara S&P 500 turun 0,7 persen untuk mengakhiri hari perdagangan di 2.848,42. Di sisi lain, Nasdaq Composite, naik 0,7 persen menjadi ditutup pada 8.854,39.
Â
Pasar di Amerika Serikat antara lain dipengaruhi laporan dari ADP dan Moody's Analytics menunjukkan gaji pribadi dipotong sebesar 20,2 juta pada bulan lalu. Ini merupakan cetakan terburuk dalam sejarah.
Namun, itu tidak seburuk perkiraan di mana prediksinya akan terjadi kehilangan pekerjaan hingga 22 juta.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir diperdagangkan 100,19 setelah melewati tanda 100 sebelumnya.
Yen Jepang diperdagangkan pada posisi 106,14 per dolar setelah menguat dari level di atas 106,5 yang terlihat awal pekan ini.
Dolar Australia berpindah tangan ke posisi USD 0,6399, turun dari level di atas USD 0,642 yang terlihat pada awal pekan perdagangan.