Dibayangi Demo Brutal UU Cipta Kerja, IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat

oleh Athika Rahma diperbarui 09 Okt 2020, 09:14 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 09:12 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Seperti diketahui, kemarin, demo brutal dilakukan di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya Jakarta.

Pada prapembukaan perdagangan Jumat (9/10/2020), IHSG turun 2,6 poin atau 0,05 persen ke level 5.036,47. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih turun 7,6 poin atau 0,15 persen ke level 5.031,48.

Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 0,08 persen ke posisi 769,81. Sebagian besar indeks acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.041,60. Sedangkan terendah 5.029,15.

Sebanyak 121 saham menguat dan 96 saham melemah. Sementara 165 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 37.087 kali dengan volume perdagangan 604,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 398 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 7,9 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.681 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 0,62 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur yang melemah 0,36 persen dan sektor keuangan turun 0,29 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, MPOW naik 33,33 persen ke Rp 104 per lembar saham. Kemudian ALKA naik 22,43 persen ke Rp 262 per saham dan LUCK naik 16,09 persen ke Rp 202 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain SBAT turun 6,94 persen ke Rp 134 per lembar saham, BAJA yang turun 6,86 persen ke Rp 95 per lembar saham dan KAYU turun 6,82 persen ke Rp 82 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Kemarin

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Selama perdagangan, IHSG berada di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis(8/10/2020), IHSG ditutup menguat 34,81 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.059,14. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 0,83 persen ke posisi 770,45.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.039,14 dan terendah 5.001,51.

Pada sesi penutupan pedagangan, 257 saham sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 179 saham melemah dan 165 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham standar. Total frekuensi perdagangan saham 585.710 kali dengan volume perdagangan 9,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun.

Investor asing jual saham Rp 61,26 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.683.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona merah yaitu sektor konstruksi yang amblas 1,1 persen.

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin oleh sektor aneka industri yang melesat 1,78 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur yang naik 1,01 persen dan sektor barang konsumsi yang naik 1 persen.

Saham yang menguat yang membawa IHSG ke zona hijau antara lain MPOW yang naik 34,48 persen ke Rp 78 per lembar saham. Kemudian BMSR yang naik 33,77 persen ke Rp 99 per lembar saham dan NZIA yang naik 33,77 persen ke Rp 202 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain ARGO yang melemah 7 persen ke Rp 1.860 per lembar saham. Kemudian DPUM turun 6,94 persen ke Rp 67 per lembar saham dan PTIS turun 6,94 persen ke Rp 161 per lembar saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya