Xi Jinping Utus Wapres untuk Hadiri Pelantikan Trump

Pelantikan Trump sebagai presiden ke-47 AS akan berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Jan 2025, 13:06 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 13:06 WIB
20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS, Donald Trump didampingi Ibu Negara, Melania Trump bersama Presiden China, Xi Jinping beserta Ibu Negara, Peng Liyuan berfoto sebelum memasuki resor Mar-a-Lago milik Trump di negara bagian Florida, Kamis (6/4/2017). (AFP Photo/JIM WATSON)... Selengkapnya

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping tidak akan menghadiri pelantikan Donald Trump. Namun, dia mengirim wakil presidennya, Han Zheng, sebagai utusan khususnya.

Keputusan, yang diumumkan pada Jumat (18/1) oleh Kementerian Luar Negeri China, diambil lebih dari sebulan setelah Trump mengundang Xi Jinping, suatu langkah yang tidak biasa karena tidak ada kepala negara yang pernah melakukan kunjungan resmi untuk menghadiri pelantikan presiden Amerika Serikat (AS).

"Kami siap bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru untuk meningkatkan dialog dan komunikasi, mengelola perbedaan dengan baik, serta memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, membangun hubungan China-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan, serta menemukan cara yang tepat agar kedua negara dapat saling berhubungan dengan baik," kata juru bicara kementerian tersebut saat mengumumkan keputusan itu.

Pemimpin asing lainnya juga telah membicarakan undangan untuk menghadiri pelantikan Trump, termasuk Presiden Argentina Javier Milei dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Presiden Ekuador Daniel Noboa dan Presiden Paraguay Santiago Pena juga mengonfirmasi bahwa mereka diundang dan berencana hadir.

Sun Yun, direktur program China di Stimson Center, lembaga think tank yang berbasis di Washington, mengatakan langkah Xi Jinping ini berarti "China bersedia mengabaikan protokol dan menyesuaikan diri dengan apa yang diinginkan Trump."

"Ini menunjukkan bahwa China bersedia untuk berdialog, bernegosiasi, dan berusaha mencapai kesepakatan," tulis Sun.

Danny Russel, wakil presiden di Asia Society Policy Institute, mengatakan Beijing memilih mengirim Han untuk menjaga jarak.

"Tidak mungkin Xi Jinping akan membiarkan dirinya hanya menjadi figuran yang tidak penting di pelantikan Trump. Namun, China tetap memberi penghormatan cukup untuk menghindari melukai ego Trump," tulis Russel.

Menurut mantan diplomat AS itu, misi Han hanya bersifat simbolis, bukan substantif.

Kunjugan Han ke AS berlangsung di tengah perkiraan bahwa persaingan AS-China akan semakin intens. Beberapa calon menteri untuk posisi penting di kabinet Trump diketahui memiliki pandangan keras terhadap China, termasuk senator Marco Rubio dari Florida yang dicalonkan menjadi menteri luar negeri.

Rubio menyebut China sebagai "musuh yang paling kuat, berbahaya, dan setara yang pernah dihadapi negara ini" saat sidang konfirmasinya pada Rabu (15/1), ketika anggota komite hubungan luar negeri Senat mendesaknya untuk menjadikan penanggulangan China sebagai prioritas utama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya