Ciputra Development Bakal Terbitkan MTN pada 2021

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) telah meningkatkan batas MTN yang dapat diterbitkan berdasarkan programme agreement dari USD 200 juta menjadi USD 400 juta.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 21 Jan 2021, 11:45 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 21:34 WIB
obligasi-131001b.jpg
Ilustrasi obligasi

Liputan6.com, Jakarta - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyatakan siap menerbitkan Medium-Terms Note (MTN) atau surat utang jangka pendek.

Hal ini juga dibenarkan Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (20/1/2021).

"Benar kita kemarin sudah announce keterbukaan info tentang rencana terbitkan MTN," kata Tulus.

Perseroan telah meningkatkan batas MTN yang dapat diterbitkan berdasarkan programme agreement dari USD 200 juta menjadi USD 400 juta.

Tulus juga menyebut bila dana untuk refinance atau pembiayaan kembali MTN yang akan jatuh tempo pada September 2021 sebesar SGD 150 juta. MTN tersebut akan jatuh tempo tepatnya pada 23 September 2021 dengan tingkat bunga 4,85 persen.

"Jumlah, tenor dan bunga akan disesuaikan dengan kondisi market yang paling optimal," ujarnya.

Melalui keterbukaan BEI, CTRA menyampaikan bila pihaknya akan menerbitkan MTN 2021 dengan nilai lebih dari 20 persen ekuitas dan nilai emisi MTN kurang dari 50 persen ekuitas perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2020.

"Sehingga transaksi dimaksud di atas dapat dikategorikan sebagai Transaksi Material sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha,” tulisnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penutupan IHSG pada 20 Januari 2021

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Rabu, 20 Januari 2021. Aksi beli investor asing dukung penguatan IHSG.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 107,90 poin atau 1,17 persen ke posisi 6.429,75. Indeks saham LQ45 menguat 2,61 persen ke posisi 1.014,85. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 287 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke posisi 6.400. Sementara itu, 211 saham melemah dan 131 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.440,79 dan terendah 6.299,39.

Total frekuensi perdagangan saham 1.715.264 dengan volume perdagangan 20,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 25,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 759,24 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.047.

Secara sektoral, sebagian sektor saham kompak menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,62 persen. Sektor saham tambang memimpin penguatan dengan naik 5,6 persen. Diikuti sektor saham industri dasar menguat 2,51 persen dan sektor saham keuangan menanjak 2,3 persen.

Saham-saham yang menguat atau top gainers antara lain saham GLOB melonjak 34,45 persen ke posisi Rp 160 per saham, saham CANI mendaki 34,21 persen ke posisi Rp 204 per saham, dan saham IPCC menanjak 25 persen ke posisi Rp 675 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah atau top losers antara lain saham FIRE turun 6,9 persen ke posisi Rp 1.065 per saham, saham SGER merosot 6,94 persen ke posisi Rp 1.005 per saham, dan saham MEGA tergelincir 6,87 persen ke posisi Rp 9.825 per saham.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 319,5 miliar, saham BMBR sebesar Rp 257,3 miliar, saham BBCA sebesar Rp 45,4 miliar, saham TOWR sebanyak Rp 24,9 miliar, dan saham BTPS sebanyak Rp 19,1 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BFIN sebanyak Rp 30,1 miliar, saham PWON sebanyak Rp 19,8 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 18,4 miliar, saham HMSP sebanyak Rp 16 miliar, dan saham MIKA sebanyak Rp 15,6 miliar.

Bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,08 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,64 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,47 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,04 persen.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,38 persen, indeks saham Thailand merosot 0,12 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,45 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG dipicu dari pelaku pasar yang menyambut proses pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden.

"Market sangat antusias terhadap proses pelantikan Biden sebagai Presiden AS yang diyakini berjalan dengan lancar,” kata dia.

Ia menambahkan, pelaku pasar juga antusias menanti pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dalam rangka menetapkan BI 7 DRRR.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya