Perhatikan Hal Ini Sebelum Investasi di ORI

Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto membeberkan sejumlah hal yang perlu dicermati sebelum investasi ORI.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jan 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 06:30 WIB
Obligasi Negara Ritel.
Obligasi Negara Ritel.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan kembali menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI). Kali ini, seri yang akan ditawarkan adalah seri ORI019. Produk obligasi yang akan mulai ditawarkan 25 Januari 2021 ini dinilai bisa pilihan menarik untuk investasi. 

Investor dapat mulai berinvestasi dengan hanya Rp 1 juta. ORI019 memiliki jangka waktu 3 tahun hingga 15 Februari 2024, tetapi investor bisa menjualnya sebelum jatuh tempo di pasar sekunder.

Adapun ORI merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI) melalui mitra distribusi di pasar perdana. Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan menjadi bagian dalam pembiayaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto membeberkan sejumlah hal yang perlu dicermati sebelum investasi ORI. Di antaranya terkait tingkat kuponnya. Hal ini karena karena investor akan menikmati kupon tersebut sampai obligasi jatuh tempo.  

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pertimbangan Lainnya

Selanjutnya, calon investor juga perlu mempertimbangkan besaran harga ORI. Menurut Handy, instrumen ini cukup tradeable, sehingga harga ORI ini bisa saja naik atau turun.

"Jika ingin trading maka investor perlu memperhatikan harga ORI di pasar sekunder. Umumnya harga ORI akan naik jika terjadi penurunan suku bunga," kata dia kepada Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu, (23/1/2021).

Untuk itu, secara otomatis investor juga perlu memperhatikan tren suku bunga. Hany menuturkan, beberapa indikator penting untuk melihat suku bunga ke depan antara lain, pergerakan inflasi, rupiah dan pertumbuhan ekonomi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya