Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat (5/2/2021). Rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kinerja emiten akan bayangi laju IHSG.
Pengamat pasar modal Hans Kwee menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan alami konstraksi 1,9 persen pada 2020. Jika pertumbuhan ekonomi tak sesuai harapan, Hans melihat pelaku pasar akan merealisasikan keuntungan.
Selain itu, Hans menambahkan, pelaku pasar juga mencermati perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Pelaku pasar mencermati langkah pemerintah dalam menangani kasus COVID-19 yang masih meningkat.
Advertisement
Baca Juga
Hans menuturkan, pelaku pasar mengkhawatirkan ada pengetatan untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. “Akan jadi sentimen utama. Ada kabar pembatasan pada Sabtu dan Minggu. Pelaku pasar ingin tidak tutup perkantoran dan bisnis, serta mal,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak melanjutkan penguatan menyambut akhir pekan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.051-6.239.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menuturkan, IHSG berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar. Peluang kenaikan jangka pendek masih akan berlanjut jika IHSG berhasil menggeser rentang konsolidasi.
“Rilis kinerja emiten juga mulai terlansir akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG. IHSG akan bergerak di 5.878-6.123,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan Lanjar memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT PP Tbk (PTPP).
Advertisement