Resmi Tercatat di BEI, Saham Indointernet Kena Auto Reject Atas

PT Indointernet Tbk (EDGE) meraup dana Rp 595,97 miliar dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Feb 2021, 09:45 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 09:44 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indointernet Tbk (EDGE) terpantau melonjak tajam saat pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/2/2021) .

Dilansir RTI, saham dengan kode EDGE tersebut berada di angka Rp8.850 per saham sejak perdagangan dibuka. Angka tersebut meningkat 20 persen atau 1.475 poin. Hal ini membuat saham EDGE langsung terkena auto reject atas (ARA).

Volume transaksi saham tercatat mencapai 700 saham dengan frekuensi sebanyak satu kali. Indointernet awalnya menawarkan saham perdana dengan harga Rp 7.375 per saham.

Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) mencapai Rp 595,97 miliar. Menunjuk PT BCA Sekuritas dalam pelaksanaan IPO, perusahaan yang bergerak di usaha telekomunikasi itu mencatatkan saham sebanyak 404.050.000 yang terdiri dari saham pendiri 323.240.000 dan publik 80.810.000.

Auto Rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum suatu kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa.

Sistem bursa akan menolak order jual atau beli yang masuk secara otomatis jika harga saham telah menembus batas atas atau bawah yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.

Adapun, saham yang naik signifikan hingga menyentuh batas atas yang ditetapkan bursa akan mengalami Auto Rejection Atas (ARA).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dana Hasil IPO

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk investasi infrastruktur dan perangkat pusat data (data center), serta konektivitas dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Penyediaan pusat data akan dikembangkan melalui salah satu entitas anak perseroan, yaitu PT Ekagrata Data Gemilang (EDG), untuk pembangunan Edge Data Center (EDC) dan pengembangan EDG selanjutnya.

2. Penyediaan konektivitas akan dikembangkan melalui pembalian perangkat untuk pengembangan digitalisasi network HSX, yang dapat digunakan pelanggn untuk interkoneksi ke berbagai layanan pusat data dan cloud di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya