Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indointernet Tbk (EDGE) mencatat kenaikan tajam sejak mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Februari 2021.
Bahkan pekan ini, saham EDGE masuk top gainers atau naik tajam di posisi pertama. Berdasarkan data BEI, saham EDGE sudah naik 106,44 persen ke posisi Rp 15.225 per saham pada Kamis, 11 Februari 2021.
Lalu diikuti saham PT Djasa Ubersakti Tbk sebanyak 94,34 persen ke posisi Rp 2.060 per saham dan saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk sebesar 84,95 persen ke posisi Rp 715 per saham.
Advertisement
Pada pencatatan saham perdana, Senin, 8 Februari 2021, saham EDGE melonjak 20 persen atau 1.475 poin ke posisi Rp 8.850 per saham. Volume transaksi saham tercatat mencapai 700 saham dengan frekuensi sebanyak satu kali. Kenaikan saham tersebut membuat saham EDGE langsung terkena auto reject atas (ARA),
Mengutip data RTI, pada Selasa, 9 Februari 2021, saham EDGE kembali lanjutkan kenaikan sebesar 19,77 persen. Saham EDGE sentuh posisi Rp 10.600 per saham. Total frekuensi perdagangan 8 kali dengan nilai transaksi Rp 43,5 juta.
Harga saham EDGE terus melaju. Saham EDGE melonjak 19,81 persen ke posisi Rp 12.700 per saham pada Rabu, 10 Februari 2021. Saham EDGE ditransaksikan 16 kali dengan nilai transaksi Rp 43,2 juta.
Pada Kamis, 11 Februari 2021, saham EDGE mendaki 19,88 persen ke posisi Rp 15.225 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 61 kali dengan nilai transaksi Rp 1,8 miliar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
EDGE Catat Saham Perdana pada 8 Februari 2021
Perusahaan bergerak di usaha telekomunikasi, aktivitas jasa informasi dengan sub sektor perangkat lunak dan jasa TI ini tercatat di papan pengembangan BEI pada Senin, 8 Februari 2021. Saham dicatatkan sebanyak 404.050.000 yang terdiri dari saham pendiri 323.240.000 dan publik 80.810.000.Â
Perseroan menawarkan saham perdana dengan harga Rp 7.375 dengan nilai nominal Rp 50. Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) mencapai Rp 595,97 miliar. Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas dalam pelaksanaan IPO.
Mengutip berbagai sumber, total dana dari IPO sekitar 90 persen untuk setoran modal, pembangunan edge data center (EDC). Pembangunan EDC membutuhkan biaya Rp 468,90 miliar. Selain itu, dana hasil IPO untuk belanja modal, dan modal kerja pengembangan digitalisasi.
Â
Advertisement