Laba Bank Mega Tumbuh 50 Persen pada 2020

Total aset Bank Mega meningkat dari Rp 101 triliun menjadi Rp 112 triliun pada Desember 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Feb 2021, 16:32 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 16:29 WIB
Ilustrasi laporan keuangan.
Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 50,2 persen pada 2020, menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 2 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, pertumbuhan laba bersih Bank Mega yang sebesar 50 persen ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan laba bersih perbankan posisi November 2020 yang malah turun 31 persen.

"Dari seluruh bank buku 3 dan bank buku 4 yang telah merilis laporan keuangan tahun 2020, profit Bank Mega sementara berada di urutan keempat terbesar,” kata Kostaman dalam public expose 2021, Rabu (17/2/2021).

Total aset Bank Mega meningkat dari Rp 101 triliun menjadi Rp 112 triliun pada Desember 2020. Meningkat sebesar Rp 11 triliun atau tumbuh sebesar 11 persen yoy. Pertumbuhan total aset Bank Mega lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan sebesar 7 persen.

Mengacu laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba bersih ini disokong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 3,91 triliun, naik 9,2 persen dari sebelumnya 3,58 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Total Kredit

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Adapun total kredit pihak ketiga Bank Mega mengalami sedikit penurunan dari Rp 51 triliun menjadi Rp 48 triliun pada Desember. Kredit tersebut merosot Rp 3 triliun, atau sebesar 6 persen yoy.

Hal ini karena kondisi pandemi covid-19 yang mengharuskan bank untuk berhati-hati dan lebih selektif dalam penyaluran kredit.

"Pertumbuhan total kredit Bank Mega lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan yang turun sebesar 2 persen yoy,” kata Kostaman.

Komposisi kredit Bank Mega pada akhir Desember 2020 terdiri dari credit card 13 persen, retail & commercial 7 persen, joint financing 24 persen dan kredit korporasi sebesar 55 persen.

Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega meningkat dari Rp 73 triliun menjadi Rp 79 triliun pada Desember 2020. meningkat sebesar 6 t atau tumbuh sebesar 9 persen yoy.

"Pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Mega sedikit lebih rendah jika dibanding dengan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan sebesar 11 persen,” kata Kostaman.

Rinciannya, DPK Bank Mega terdiri dari Giro 11 persen, tabungan 17 persen dan deposito 72 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya