Alasan E-Commerce Israel EToro Gandeng SPAC Sebelum IPO

Pada IPO EToro, perusahaan merger dengan perusahaan SPAC FinTech Acquisition Corp. V

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Mar 2021, 17:59 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 17:59 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pialang asal Israel, EToro dikabarkan akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) melalui skema special purpose acquisition (SPAC).  

SPAC adalah perusahaan yang menjadi wadah untuk mengumpulkan uang dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) untuk mengejar akuisisi di kemudian hari. Mereka berfungsi sebagai alternatif dari IPO tradisional untuk perusahaan yang ingin memasuki bursa saham. 

Pada IPO EToro, perusahaan merger dengan FinTech Acquisition Corp. V sehingga menghasilkan nilai perusahaan senilai USD 10,4 miliar, setara Rp 150 triliun (kurs Rp 14.435 per USD). Dilansir dari CNN, Rabu (17/3/2021), Saham FinTech Acquisition Corp. V pun melonjak 45 persen karena berita tersebut.

Skema SPAC menjadi pilihan bagi perusahaan untuk membidik uang di wall street dan terdaftar di bursa publik tanpa harus mengajukan dokumen peraturan sebanyak yang diperlukan untuk IPO pada umumnya.

EToro didirikan pada 2007 di Israel dan berkantor di Siprus, Inggris Raya, Australia, dan Amerika Serikat. Mergernya perusahaan dengan FinTech Acquisition Corp. merupakan cara untuk mengembangkan bisnis perusahaan dan menciptakan lebih banyak pengenalan perusahaan.

"Kami mendirikan eToro dengan visi membuka pasar global bagi semua orang untuk berdagang dan berinvestasi dengan cara yang sederhana dan transparan. Pengguna kami datang ke eToro untuk berinvestasi, tetapi juga untuk berkomunikasi satu sama lain; untuk melihat, mengikuti, dan secara otomatis meniru investor sukses dari seluruh dunia,” kata CEO eToro, Yoni Assia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja EToro

Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Perusahaan menggambarkan dirinya sebagai platform perdagangan sosial yang berkembang pesat. Pendapatan perusahaan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2020, menjadi USD 605 juta.

Perusahaan telah mencatatkan lebih dari 5 juta pengguna baru yang terdaftar pada 2020. EToro juga mengatakan, pendaftaran bulanan untuk platformnya tumbuh menjadi 1,2 juta pada Januari, naik dari rata-rata 440 ribu tahun lalu.

Pada 2020, EToro juga telah mengakuisisi lebih dari 75 juta perdagangan, hampir tiga kali lipat rata-rata bulanannya yaitu 27 juta. Hal itu bertaruh besar pada bitcoin dan perdagangan cryptocurrency lainnya, serta saham.

"Dalam beberapa tahun terakhir, eToro telah memperkuat posisinya sebagai platform perdagangan online terkemuka di luar AS. Sekarang berada pada titik perubahan pertumbuhan, dan kami yakin eToro berada pada posisi yang luar biasa untuk memanfaatkan peluang ini," kata ketua FinTech Akuisisi V, Betsy Cohen.

IPO EToro ini cukup menarik lantaran kompetitornya, Robinhood, diketahui juga merencanakan IPO pada akhir tahun 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya