Mengintip Seluk Beluk Coupang, Perusahaan dengan IPO Terbesar pada 2021

Coupang berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 4,6 miliar setara Rp 66,26 triliun dari penawaran saham perdana atau itinial public offering (IPO).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Mar 2021, 09:50 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2021, 09:50 WIB
Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham raksasa e-commerce Korea Selatan, Coupang (CPNG), melonjak 40 persen dalam debut pada perdagangan saham Kamis, 11 Maret 2021 di New York Stock Exchange.  

Hal itu membuat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Coupang menjadi IPO terbesar sepanjang 2021 di Amerika Serikat. Coupang berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 4,6 miliar setara Rp 66,26 triliun (kurs Rp 14.405 per dolar AS).

Dilansir dari laman CNBC, saham Coupang mulai diperdagangkan pada level USD 63,50. Saham ditutup pada USD 49,25, memberikan perusahaan kapitalisasi pasar USD 84,47 miliar atau sekitar Rp 1.214 triliun (asumsi kurs Rp 14.373 per dolar AS). Berikut rangkuman terkait IPO Coupang yang dirangkum  dari berbagai sumber, Senin (15/3/2021):

- CPNG Tambah Jumlah Saham Dijual saat IPO

Coupang menaikkan jumlah saham yang akan ditawarkan, dari 120 juta menjadi 130 juta, termasuk beberapa dari pemegang saham yang ada.

Sebelumnya, perusahaan telah mengatakan akan menjual saham masing-masing antara USD 27 dan USD 30 sebelum menaikkan kisaran itu menjadi USD 32 menjadi USD 34-dan akhirnya menetapkan harga pada USD 35.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Softbank Raup Cuan Rp 471,9 Triliun dari IPO Coupang

Softbank dan Grab
CEO Softbank, Masayoshi Son; Co-Founder Grab, Anthony Tan; Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata; dan founder Tokopedia, William Tanuwijaya sambangi Istana Presiden. (Liputan6.com)

SoftBank Group Corp berhasil meraup cuan sekitar USD 33 miliar, setara Rp 471,9 triliun (kurs Rp 14.300 per USD) dari IPO e-commerce Korea Selatan, Coupang di bursa saham Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Yahoofinance, SoftBank menyuntikkan dana sekitar USD 3 miliar untuk 37 persen saham di perusahaan.


Kekayaan Bos Coupang Naik Lebih dari 10 Kali Lipat.

ilustrasi uang, orang kaya, keserakahan
ilustrasi uang, orang kaya, keserakahan. (Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash)

Tak hanya SoftBank, Dilansir dari Forbes, 10,2 persen saham pendiri dan kepala eksekutif perusahaan, Bom Kim sekarang bernilai USD 11,1 miliar atau setara sekitar Rp 160 triliun. Kekayaan ini melonjak lebih dari 10 kali lipat dari kekayaan bersihnya sebelum IPO sebesar USD 1 miliar.

Rezeki nomplok itu membuat Kim, menjadi orang terkaya ketiga di Korea Selatan, mengungguli wakil ketua Samsung Electronics, Jay Y. Leedan dan kepala honcho di kerajaan Hyundai, Mong-koo Chung.


Jadi Salah Satu Pemain Terbesar

Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online
Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online. Kredit: athree23 via Pixabay

Coupang kini menguasai hampir 25 persen pasar e-niaga Korea senilai USD 115 miliar, melampaui perusahaan lama seperti Gmarket (dimiliki oleh Ebay) dan situs web pengecer yang dijalankan konglomerat Lotte dan Shinsegae. 

Salah satu perbedaan utamanya, armada pengiriman internal di pasar tempat pengiriman dialihdayakan ke perusahaan pihak ketiga. “Masih banyak ruang untuk pertumbuhan di Korea Selatan,” kata Kim.

Menurut Goodwater, Coupang telah melampaui ritel besar seperti Walmart, Etsy, dan Alibaba dalam tingkat retensi dolar (perubahan dalam pengeluaran konsumen sejak pembelian pertama mereka). 

Itu mengalahkan Amazon dalam permainannya sendiri, debgan kelompok konsumen Coupang pada 2017 membelanjakan 350 persen lebih banyak pada tahun keempat (2020) mereka ke Amazon 280 persen.


Miliki lebih dari 100 pusat pemenuhan dan logistik di lebih dari 30 kota

Mencari Promo Belanja Online
Ilustrasi Belanja Online Credit: unsplash.com/Jack

Didirikan pada 2010 oleh miliarder Korea-Amerika Bom Kim, Coupang (dilafalkan "coo-pong") membuat namanya terkenal melalui layanan pengiriman hari yang sama atau hari berikutnya yang dijamin. Seringkali dibandingkan dengan Amazon atau Alibaba, Coupang memiliki lebih dari 100 pusat pemenuhan dan logistik di lebih dari 30 kota. 

Perusahaan, yang menduduki peringkat nomor 2 pada daftar CNBC Disruptor 50 2020, juga mempekerjakan 15 ribu pengemudi di Korea Selatan untuk pengirimannya.


Sempat Alami Kerugian

Ilustrasi laporan keuangan.
Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

Coupang hampir menggandakan pendapatannya menjadi USD 12 miliar tahun lalu, menurut pengajuannya untuk go public. Namun, perusahaan melaporkan kerugian bersih sekitar USD 475 juta pada 2020.


Sejumlah Kasus Terkait Pekerja

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Coupang menghadapi pengawasan Maret lalu ketika seorang pekerja kontrak sementara meninggal selama shift pengiriman di Ansan, sebuah kota di selatan Seoul.

Kemudian, pada Oktober, seorang pria berusia 27 tahun yang bekerja di pusat pemenuhan kebutuhan perusahaan di Daegu meninggal tak lama setelah shift malam. 

Baru-baru ini, ada seorang kurir Coupang yang meninggal pada hari Minggu lalu, meskipun dia tidak sedang bekerja pada saat kematiannya.

Serikat Pekerja Layanan Umum dan Transportasi Korea mengaitkan kematian tersebut dengan jam-jam yang melelahkan dan tuntutan yang dibawa oleh sistem pengiriman perusahaan yang bergerak cepat. 

Awal pekan ini, Financial Times melaporkan, delapan orang yang dipekerjakan oleh Coupang telah meninggal selama setahun terakhir karena kondisi kerja yang tidak menguntungkan, mengutip otomatisasi yang kurang dari raksasa e-commerce lainnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya