Liputan6.com, Jakarta - Credit Suisse Group AG berpotensi menghadapi pukulan lain dengan rugi sekitar USD 400 juta atau sekitar Rp 5,82 triliun (asumsi kurs Rp 14.555 per dolar AS) pada kuartal ini dari runtuhnya Archegos Capital Management.
Analis JPMorgan Chase & Co, Kian Abouhossein menuturkan, hal itu bisa terjadi lantaran Credit Suisse terus melepas kepemilikannya terkait kantor keluarga kelolaan Bill Hwang itu.
Kian Abouhossein mengatakan, penjualan lebih dari USD 4 miliar pada saham terkait Archegos bulan ini menunjukkan Credit Suisse harus melaporkan kerugian tambahan.
Advertisement
Sebelumnya, Credit Suisse menyampaikan nilai kerugian yang dialami mencapai USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 68, 41 triliun akibat masalah gagal bayar dana lindung nilai atau hedge fund Amerika Serikat (AS) Archegos Capital Management.
"Kami melihat penjualan ini menempatkan tanda tanya lebih lanjut seputar manajemen risiko dan ukuran eksposur ke Archegos karena kami tidak tahu apakah masih ada penjualan seperti itu. Credit Suisse harus memberikan kejelasan penuh tentang dampak Archegos,” tulis analis dilansir dari Bloomberg, ditulis Sabtu (17/4/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Credit Suisse Bank Paling Terpukul
Credit Suisse telah muncul sebagai bank yang paling terpukul oleh Archegos, yang bangkrut ketika tidak dapat memenuhi margin call setelah beberapa investasinya kehilangan valuasi.
Beberapa minggu setelah sejumlah investor keluar dari kepemilikan mereka di Archegos, Credit Suisse terus menjual saham yang terkait Archegos, dengan setidaknya dua perdagangan blok dengan total sekitar USD 4,3 miliar.
Bank tersebut sekarang merencanakan perombakan besar-besaran terhadap unit hedge fund, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Kepala manajemen risiko Lara Warner dan kepala bank investasi Brian Chin telah pergi. Bank berencana untuk memotong dividen, menangguhkan pembelian kembali saham dan bonus potongan untuk eksekutif puncak.
Advertisement