Harga Dogecoin Melonjak, Pengamat Khawatir Gelembung

Berdasarkan CoinMarketCap.com, harga dogecoin melonjak 180 persen pada Jumat, 16 April 2021 sehingga mendorong lonjakan kapitalisasi pasar.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Apr 2021, 18:24 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2021, 18:24 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Saat Coinbase Global Inc menjadi sorotan saat debut di wall street, mata uang digital dogecoin juga mencuri perhatian karena harganya kembali melonjak.

Berdasarkan CoinMarketCap.com, dogecoin melonjak 180 persen pada Jumat, 16 April 2021. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar dogecoin lebih dari USD 48 miliar atau sekitar Rp 697,53 triliun (asumsi kurs Rp 14.532 per dolar AS).

Harga Dogecoin telah naik 18.000 persen dari tahun lalu. Saat itu diperdagangkan sekitar USD 0,002 dan bernilai USD 250 juta. Lonjakan harga dogecoin ini tak lepas dari pendiri Tesla Elon Musk dan Mark Cuban.

Lonjakan harga dogecoin juga bagian dari peningkatan altcoin atau istilah untuk semua token digital yang bermunculan meniru Bitcoin.

Seperti kebanyakan dari mereka, kasus penggunaannya terbatas, menjadikannya alat bagi spekulan dan meningkatkan kekhawatiran kalau gelembung (bubble) meningkat di mata uang kripto yang sekarang bernilai USD 2,25 triliun.

"Ini menyebabkan saya pada hari hari dot com. Kami tahu sesuatu yang besar sedang terjadi, banyak investor yang mengejarnya dengan keras. Itu menyebabkan gelembung,” ujar Chief Market Strategist CUNA Mutual Group Scott Knapp seperti dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (17/4/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Alasan Minat ke Uang Kripto Kembali Meningkat

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Minat pada mata uang kripto kembali meningkat setelah perusahaan dari PayPal hingga Square mulai aktifkan transaksi dalam bitcoin di sistem mereka.

Selain itu, Morgan Stanley juga mulai memberikan akses ke token kepada beberapa klien orang kaya.Selama ini, para ahli uang kripto mengatakan, teknologi blockchain akan mengubah komunitas keuangan menjadi kaya dalam prosesnya.

Akan tetapi, Chief Executive Officer Galaxy Digital Holdings Michael Novogratz tidak percaya karena dogecoin tidak benar-benar memiliki tujuan.

"Ini mengingatkan pada GameStop. Saya akan sangat, sangat khawatir jika salah satu teman saya berinvestasi di dogecoin dengan harga ini," ujar dia.

Dengan sedikit dukungan untuk membeli mata uang kripto, kemungkinan membuat harga tetap tinggi. Namun, pelaku pasar pemula yang hanya ikut-ikutan rentan rugi besar.

"Pemerintah telah memompa begitu banyak stimulus moneter dan fiskal ke dalam ekonomi sekarang, bahkan aset yang tidak berharga sedang ditawar," ujar Chief Market Strategist JonesTrading Michael O’Rourke.

Dominasi Bitcoin Berkurang

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sementara itu, dominasi bitcoin di dunia kripto telah turun 28 persen sejak awal tahun, berdasarkan analis OKEX Insights Robbie Liu. I

a menulis, pengaruh bitcoin yang memudar mulai meningkat. Saat ini bitcoin sekarang menyumbang kurang dari 54 persen dari kapitalisasi pasar kripto. Kapitalisasi pasar kripto sekitar USD 2,25 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya