Liputan6.com, Jakarta - PT Perdana Bangun Pusaka Tbk telah menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan performa penjualan sepanjang 2021. Meski masih pandemi, emiten berkode KONI ini yakin mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pemrosesan film, peralatan fotografi dan produk digital printing, Direktur Perdana Bangun Pusaka Rudi Lauw menyebut, pihaknya akan memanfaatkan keunggulan mesin yang dimiliki.
Baca Juga
"Untuk tahun ini kami akan memanfaatkan keunggulan mesin slitting yang ada di perakitan kertas untuk setiap saat bisa menyediakan fisik stok kertas foto berwarna aneka ukuran yang sesuai permintaan pasar dari 5R sampai 50 R," kata Rudi, secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Advertisement
Selanjutnya, perusahaan juga menyediakan tiga merek kertas inkjet sehingga bisa memenuhi permintaan dari berbagai lapisan masyarakat.
"Memanfaatkan keunggulan infrastruktur yang ada, meningkatkan daya saing produk flexi banner. Hal ini termasuk penghematan biaya pengiriman dari luar negeri maupun dalam negeri sehingga harga jual bisa lebih bersaing," ujarnya.
Strategi terakhir ialah memperkenalkan produk-produk baru pada 2021 dan melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
"Perusahaan akan fokus ke produk-produk yang ada hubungannya dengan digital priting terutama untuk keperluan labelling. Bahan impor baru Vinyl sticker untuk kebutuhan printer indoor sudah dipasarkan Maret 2021," ujarnya.
Pertengahan 2021, Perdana Bangun Pusaka akan mulai memasarkan paper sticker. Untuk produk baru lainnya, sementara waktu akan dipending terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan perusahaan belum bisa melakukan kunjungan kerja ke China.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Target Kinerja 2021
Sebelumnya, mengalami penurunan penjualan tahun lalu, PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) menargetkan pendapatan meningkat 20,18 persen sepanjang 2021.
Direktur Perdana Bangun Pusaka Rudi Lauw menyebut, tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan sebesar Rp105 miliar hingga Rp115 miliar selama Januari hingga Desember 2021.
"Kami optimis bisa mencapai target tersebut. Data sales unaudited Januari hingga Maret 2021 perusahaan lebih dari Rp27 miliar," kata Rudi secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Tak hanya itu pendapatan secara angka, Rudi juga menjelaskan pihaknya memiliki target dari sisi kinerja perusahaan, salah satunya bagaimana bisa kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Sebelum pandemi, minimal mencapai kembali pendapatan di tahun 2019 kurang lebiha Rp 133 miliar," ujarnya.
Pada 2021, Rudi menjelaskan target pendapatan yang ditetapkan berada di persentase 80 hingga 90 persen dibandingkan kondisi normal. Meski demikian, Ia mangaku semua yang terjadi masih tergantung kondisi pasar.
"Semua masih tergantung situasi pasar yang masih belum stabil serta daya beli masyarakat yang masih lemah selama masa pandemi COVID-19," tuturnya.
Untuk tahun ini, KONI juga menegaskan, pihaknya masih belum memiliki rencana invetasi baru.Penjualan bersih yang diperoleh perusahaan juga mengalami penurunan 39,93 persen dari Rp133,90 miliar sepanjang 2019 menjadi Rp95,688 miliar di akhir 2020.
Â
Advertisement