Matahari Putra Prima Incar Dana hingga Rp 800 Miliar dari Rights Issue

Sekretaris Perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk, Danny Kojongian menuturkan, pihaknya masih merumuskan rencana rights issue

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Apr 2021, 19:19 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 19:05 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengincar dana Rp 500 miliar-Rp 800 miliar dalam pelaksanaan rights issue atau penambahan modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Sekretaris Perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk, Danny Kojongian menuturkan, pihaknya masih merumuskan rencana rights issue tersebut. Informasi yang baru bisa diberikan mengenai dana yang diincar sekitar Rp 500 miliar-Rp 800 miliar dari rights issue.

"Saat ini untuk informasi awal indikasi Rp 500 miliar-Rp 800 miliar," ujar dia dalam paparan publik insidentil, Kamis (29/4/2021).I

a menambahkan, dana rights issue tersebut untuk memperkuat rencana dan modal kerja sehingga mendukung strategi perseroan. Perseroan memperkuat omnichannel, jaringan, logistik dan kemampuan analisis big data. "Hal-hal penting yang harus dilakukan dalam rangka untuk online to offline ke depan," ujar dia.

Selain itu, Danny memastikan, rencana rights issue tersebut dilakukan pada 2021. "Estimasi pelaksanaan rights issue pada 2021," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kabar Gojek Borong Saham MPPA, Ini Kata Manajemen

IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, dalam paparan publik insindentil itu, terkait rumor Gojek Indonesia atau PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang memborong saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), manajemen menyatakan telah memberikan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Investor yang masuk dan informasi yang kami sudah dapatkan, dan kami sudah sampaikan informasi melalui keterbukaan informasi OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujar Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk, Herry Senjaya.


Multipolar Jual Saham MPPA kepada 3 Investor

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Multipolar Tbk (MLPL) menyatakan telah menjual 11,9 persen saham atau setara 896.327.200 lembar saham kepemilikan di PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) kepada tiga investor.

Tiga investor yang genggam saham Matahari Putra Prima itu antara lain Panbridge Invesment Ltd sebesar 250.971.600 atau setara 3,33 persen saham, PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 358.530.900 atau setara 4,76 persen dan Threadmore Capital Ltd sebesar 286.824.700 saham atau 3,81 persen.

Hal itu disampaikan manajemen PT Multipolar Tbk dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 26 April 2021 seiring permintaan penjelasan terkait pelepasan saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Penjelasan tersebut juga menjawab mengenai pertanyaan soal pengalihan saham MPPA kepada Watiga Trust Ltd sebesar 7,14 persen.

"Perseroan tidak memiliki informasi mengenai Watiga, baik itu domisili, susunan manajemen dan pemegang saham serta kegiatan usahanya," demikian mengutip keterbukaan informasi BEI yang diteken, Direktur PT Multipolar Tbk Agus Arismunandar pada Senin, 26 April 2021.

Ia menambahkan, sesuai informasi tersebut, saham perseroan di MPPA sebesar 4,76 persen telah dijual dalam transaksi ini.

PT Multipolar Tbk mengumumkan menjual 11,9 persen saham kepemilikan di MPPA pada 6 April 2021. PT Multipolar Tbk menjual 896.327.200 saham dengan harga Rp 404 per saham pada 6 April 2021.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Agus menuturkan, pelepasan saham MPPA ini dilatarbelakangi oleh niat perseroan sebagai pemegang saham terbesar di MPPA untuk memperkuat struktur keuangan MPPA.

"Transaksi ini bertujuan untuk mendapatkan dana investor untuk kemudian akan diinvestasikan kembali ke dalam MPPA,” ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya