Liputan6.com, Jakarta Grab Indonesia buka suara terkait tuntutan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi mitra pengemudi ojek online (ojol). Manajemen Grab Indonesia menyiapkan Bantuan Hari Raya (BHR) bagi para mitra pengemudi.
Inisiatif itu dimunculkan merespons sejumlah tuntutan pengemudi ojol. Grab Indonesia juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Grab memahami bahwa Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang sangat penting bagi mayoritas masyarakat Indonesia, tak terkecuali untuk Mitra Pengemudi. Kami juga mengapresiasi perhatian dan atensi yang telah diberikan pemerintah untuk Mitra Pengemudi terkait wacana pemberian Bantuan Hari Raya (BHR)," ungkap Chief of Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza Munusamy dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Selasa (18/2/2025).
Advertisement
Sudah Koordinasi
Tirza bilang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan. Termasuk membahas skema BHR tersebut bagi mitra pengemudi Grab Indonesia sebagai pengganti THR yang selama ini menjadi tuntutan.
"Saat ini, kami terus berkoordinasi secara konsisten dengan para pemangku kepentingan, termasuk memberikan informasi yang diperlukan sebagai bahan diskusi wacana pemberian Bantuan Hari Raya (BHR) untuk Mitra Pengemudi," jelasnya.
Dia berharap, kebijakan yang akan diambil pemerintah nantinya bisa seimbang bagi kepentingan bisnis dalam jangka panjang.
"Kami berharap pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang lebih seimbang dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap industri, ekonomi informal, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan," tuturnya.
Sejumlah Manfaat Bagi Mitra Driver Grab
Tirza menjelaskan, selama ini Grab Indonesia telah menjalankan berbagai inisiatif dengan kebermanfaatan jangka panjang untuk mendukung Mitra Pengemudi. Mulai dari paket sembako hingga beasiswa.
- GrabBenefits: Memberikan berbagai manfaat seperti paket sembako, voucher diskon untuk pemeliharaan kendaraan, dan perlindungan asuransi.
- Dana Santunan: Bantuan untuk keluarga Mitra yang menghadapi situasi sulit.
- GrabScholar: Program beasiswa untuk anak Mitra dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
- Skema Insentif & Bonus: Kesempatan bagi Mitra untuk meningkatkan pendapatan, terutama di saat perayaan hari besar.
- Peluang Usaha & Pengembangan Keterampilan: Program pelatihan daring dan luring untuk pengembangan keterampilan Mitra Grab Indonesia.
- Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan: Memfasilitasi pendaftaran perlindungan sosial bagi Mitra.
Menaker Turun Tangan
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi aspirasi pengemudi ojek online (ojol) terkait tuntutan pemberian tunjangan hari raya (THR) keagamaan Idulfitri 2025.
Menaker mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima masukan dari para ojol mengenai hak mereka atas THR dan sedang membahas skema pemberiannya.
Skema THR untuk Ojol Masih Dibahas
Meski pengemudi ojol berstatus sebagai mitra, bukan karyawan, Menaker Yassierli menegaskan bahwa hal ini tidak menjadi penghalang bagi kemungkinan mereka mendapatkan THR. Saat ini, pemerintah masih mengkaji mekanisme terbaik untuk memenuhi tuntutan tersebut.
"Sudah dibahas, tapi belum difinalisasi. Kita tidak melihat ini dari status kemitraan semata,” ujar Menaker Yassierli saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah juga membuka ruang diskusi dengan perusahaan aplikasi untuk membahas skema terbaik dalam pemberian THR bagi pengemudi ojol.
“Iya, kita lebih melihat bagaimana peluang ini bisa digunakan untuk menjalin kerja sama yang lebih baik antara pengusaha dan pengemudi,” tambahnya.
Advertisement
Minta Masyarakat Bersabar
Menaker Yassierli mengimbau masyarakat, termasuk para pengemudi ojol, untuk bersabar menunggu keputusan final terkait regulasi THR Idulfitri 2025. Ia berharap dalam beberapa hari ke depan ada kejelasan mengenai kebijakan tersebut.
“Tunggu saja beberapa hari, hopefully (semoga),” ungkapnya.
Aksi Demonstrasi Ojol Tuntut Hak THRSejumlah organisasi dan komunitas pengemudi ojek daring telah menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta. Mereka menuntut kejelasan terkait pemberian THR bagi pengemudi ojol.
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, menegaskan bahwa pengemudi ojol memiliki hak yang sama dengan pekerja lain sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003.
“Berdasarkan UU Nomor 13, pengemudi ojol sudah termasuk pekerja karena memiliki unsur pekerjaan, yakni menghasilkan barang dan/atau jasa, serta menerima upah sebagai hak pekerja atau buruh dari pengusaha,” jelas Lily.
Ia juga menyebutkan bahwa Wakil Menteri (Wamen) Immanuel Ebenezer Gerungan telah menyatakan dukungannya agar pengemudi ojol mendapatkan THR.
“Pak Wamen sudah berkata bahwa ojol harus mendapatkan THR. Kami akan terus mengawal dan menyuarakan tuntutan kami,” tegasnya.
