Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) akan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan 7,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100.
Jumlah saham yang diterbitkan itu sekitar 179,20 persen dari modal ditempatkan disetor penuh. Pelaksanakan penambahan modal ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS). PT Bank Harda Internasional Tbk akan gelar RUPS pada 7 Mei 2021.
Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur permodalan dalam pengembangan usaha perseroan. Hal ini termasuk pengembangan kredit bank secara konvensional dan digital banking.
Advertisement
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), rencana rights issue akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan sekitar 64,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
"Dengan asumsi harga pelaksanaan sama dengan nilai nominal saham sebesar Rp 100 per saham, ekuitas perseroan akan meningkat sebanyak-banyaknya Rp 750 miliar,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.
Dengan demikian, perseroan akan memenuhi ketentuan modal inti minimum sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku.
Perseroan menyatakan, pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue akan terkena dilusi kepemilikan maksimum sebesar 64,18 persen dari persentase kepemilikan saham dalam perseroan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham BBHI
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 6 Mei 2021, saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) ditutup stagnan di kisaran Rp 1.340 per saham.
Saham BBHI berada di kisaran Rp 1.295-Rp1.360 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 733 kali dengan nilai transaksi Rp 2 miliar.
Advertisement