NU Gorontalo Prihatin Simbol Terlarang Muncul dalam Aksi Bela Palestina

Aksi yang digelar secara serentak di berbagai daerah di Indonesia ini mendapat sorotan setelah munculnya simbol-simbol yang identik dengan organisasi terlarang.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 07 Feb 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 18:00 WIB
Santri Peduli Palestina
Santri Peduli Palestina saat menggelar aksi dalam di Kota Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Beberapa hari lalu, ratusan warga Gorontalo menggelar aksi damai di Bundaran Telaga untuk menyuarakan solidaritas terhadap Palestina. Aksi yang digelar secara serentak di berbagai daerah di Indonesia ini mendapat sorotan setelah munculnya simbol-simbol yang identik dengan organisasi terlarang.

Dalam aksi bertajuk “Santri Peduli Palestina” tersebut, sejumlah spanduk bertuliskan “khilafah” dan bendera yang diduga terkait dengan eks organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) turut terlihat. Fenomena ini memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo.

PWNU Gorontalo menegaskan penolakannya terhadap keberadaan simbol-simbol organisasi yang telah dilarang oleh pemerintah dalam aksi yang seharusnya berfokus pada solidaritas kemanusiaan.

Hal tersebut disampaikan melalui surat pernyataan resmi yang diterima Liputan6.com bernomor 15/PW.01.A.II.07.63/27/02/2025 dan ditandatangani oleh Rais Syuriah PWNU Gorontalo Dr. KH. Burhanudin Umar, Katib PWNU Dr. H. Mansur Basir, Ketua Tanfidziyah Drs. Ibrahim T. Sore, dan Wakil Sekretaris Arkan Karim, S.Pd.

Pernyataan Sikap PWNU GorontaloPWNU Gorontalo menyampaikan enam poin penting sebagai bentuk tanggapan atas situasi tersebut:

  1. Dukungan Penuh untuk Palestina: PWNU Gorontalo mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam menghadapi agresi Israel. Dukungan ini sejalan dengan nilai kemanusiaan, keadilan, serta ajaran Islam yang mengedepankan rahmat bagi seluruh alam.
  2. Keprihatinan atas Simbol Terlarang: PWNU menyayangkan kemunculan simbol-simbol organisasi terlarang dalam aksi Bela Palestina. Keberadaan simbol tersebut dinilai mencederai semangat perjuangan yang seharusnya murni untuk kemanusiaan.
  3. Penolakan Propaganda Khilafah PWNU: Gorontalo menegaskan penolakannya terhadap propaganda khilafah yang tidak sesuai dengan prinsip Islam moderat dan dasar negara Pancasila.
  4. Permintaan Tindakan Tegas Pemerintah: PWNU meminta pemerintah untuk mengambil langkah tegas guna mencegah munculnya kembali simbol-simbol organisasi terlarang yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
  5. Ajakan Memperkuat Komitmen Kebangsaan: PWNU mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan dan aparat negara, untuk menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  6. Seruan kepada Umat Islam di Gorontalo: PWNU mengimbau umat Islam di Gorontalo untuk menjaga perjuangan dalam koridor konstitusional serta menghindari keterlibatan dalam agenda kelompok yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam moderat.Pernyataan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan keagamaan PWNU Gorontalo dalam menjaga persatuan umat serta keutuhan bangsa.

“Kami berharap aksi-aksi solidaritas seperti ini tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik tertentu,” ujar Rais Syuriah PWNU Gorontalo, Dr. KH. Burhanudin Umar. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga semangat perjuangan kemanusiaan yang murni tanpa agenda tersembunyi.

PWNU Gorontalo berkomitmen untuk terus menjaga harmoni sosial dan nilai kebangsaan, sejalan dengan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang moderat.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya