Cetak Kinerja Positif Kuartal I 2021, Ini Sektor Andalan Antam

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I 2021. Lalu apa saja faktor pendukungnya?

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Mei 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 15:45 WIB
FOTO: Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Menjadi Rp 944 Ribu per Gram
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di sebuah gerai emas, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas Antam kembali susut Rp 4.000 per gram di awal pekan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mencatat kinerja positif di kuartal I 2021, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam menegaskan bila sektor utama yang masih menjadi andalan perseroan ialah emas.

"Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih ANTAM di kuartal 1 2021 sebesar Rp6,59 triliun atau setara dengan 72 persen," kata SVP Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan kepada Liputan6.com, Sabtu (8/5/2021).

Posisi kedua, terdapat feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp1,23 triliun atau setara dengan 13 persen, bijih nikel sebesar Rp950,01 miliar atau 10 persen, serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp365,81 miliar atau 4 persen.

"Volume produksi feronikel ANTAM pada kuartal 1 tahun 2021 tercatat sebesar 6.300 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 5.624 TNi," ujarnya.

Penjualan feronikel pada kuartal I 2021 tercatat sebesar Rp1,23 triliun atau naik 27 persen dibandingkan periode kuartal I 2020 sebesar Rp965,95 miliar.

Sementara itu untuk komoditas bijih nikel, pada kuartal I 2021 volume produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 2,64 juta wet metric ton (wmt), meningkat 319 persen dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar 629 ribu wmt.

"Sedangkan volume penjualan bijih nikel ke pasar domestik di kuartal I tahun ini mencapai 1,60 juta wmt," tutur Yulan.

Untuk bauksit, pada kuartal I 2021, Antam mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 557.354 wmt dengan capaian total volume penjualan mencapai 384.785 wmt.

Sementara itu volume produksi CGA Antam mencapai 15.315 ton alumina dengan tingkat penjualan CGA mencapai 36.098 ton alumina atau tumbuh 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Antam Kuartal I 2021

Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Pekerja merapikan emas di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam hari ini naik Rp 4.000 atau 0,42% ke level Rp 950.000/gram dari harga hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2021. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan meraih laba bersih selama tiga bulan pertama 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 3 Mei 2021, PT Aneka Tambang Tbk meraup penjualan Rp 9,21 triliun pada kuartal I 2021.

Penjualan tersebut tumbuh 77,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,20 triliun. Beban pokok penjualan tercatat Rp 7,58 triliun, mengalami kenaikan 63,44 persen pada kuartal I 2021 dari periode kuartal I 2020 sebesar Rp 4,64 triliun.

Laba kotor pun tumbuh 189,33 persen menjadi Rp 1,62 triliun pada kuartal I 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba kotor perseroan hanya Rp 561,81 miliar.

Meski demikian, perseroan mencatat kenaikan beban usaha 96,01 persen dari Rp 424,27 miliar pada periode kuartal I 2020 menjadi Rp 831,63 miliar pada kuartal I 2021.

Laba usaha perseroan tercatat naik 477,20 persen menjadi Rp 793,88 miliar pada kuartal I 2021. Laba usaha pada kuartal I 2020 tercatat Rp 137,54 miliar.

PT Aneka Tambang Tbk mencatat keuntungan entitas asosiasi naik 1.976 persen dari Rp 6,14 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 127,70 miliar pada kuartal I 2021.

Selain itu, perseroan menurunkan beban keuangan dari Rp 1,18 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp 234,79 miliar pada kuartal I 2021. Namun, laba kurs perseroan turun dari Rp 700,61 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 165,86 miliar pada kuartal I 2021.

Dengan melihat kondisi itu, PT Aneka Tambang Tbk membalikkan kondisi dengan mencetak laba. Perseroan mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 630,37 miliar pada 31 Maret 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 281,83 miliar.

Laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untung Rp 26,23 dari periode kuartal I 2020 rugi Rp 11,73. Total liabilitas tercatat naik menjadi Rp 12,89 triliun pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 12,69 triliun. Total ekuitas naik menjadi Rp 19,79 triliun pada 31 Maret 2021.

Total aset perseroan mencapai Rp 32,69 triliun pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 31,72 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas tercatat naik menjadi Rp 5,32 triliun pada 31 Maret 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya