Investor Cermati Data Ekonomi China, Bursa Saham Asia Menguat

Bursa saham Asia menguat pada awal pekan ini seiring investor menanti rilis data ekonomi China.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 17 Mei 2021, 08:29 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 08:29 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin pagi, (17/5/2021) seiring investor menanti rilis data ekonomi China.

Di Jepang, indeks saham Nikkei menguat 0,38 persen pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks saham Topix naik 0,62 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,36 persen. Di Australia, indeks saham ASX 200 mendaki 0,37 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,17 persen.

Ke depan, banyak data ekonomi China termasuk produksi industri dan penjualan ritel pada April 2021 akan rilis Senin pagi.Demikian dilansir dari CNBC, Senin (17/5/2021).

Sementara itu, investor juga mencermati harga bitcoin setelah CEO Tesla Elon Musk tersirat dalam cuitan di Twitter kalau Tesla menjual bitcoinnya. Harga bitcoin berada di posisi USD 46.276,64, berdasarkan data Coin Metrics.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Indeks Dolar AS

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks dolar AS berada di posisi 90,285 setelah sempat di posisi 90,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,43 per dolar AS. Harga minyak diperdagangkan di harga tinggi pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak Brent berjangka naik 0,16 persen ke posisi USD 68,82 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 0,12 persen menjadi USD 65,45 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya