Ingin Merdeka Finansial? Coba Lirik Investasi Pasar Modal

Untuk investor lebih muda, sangat penting untuk mengalokasikan sebagian dari tabungan untuk investasi jangka panjang ke pasar saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Agu 2021, 06:04 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2021, 06:04 WIB
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Menimbun cuan untuk mencapai kekayaan menjadi hal yang wajar. Namun, perlu digaris bawahi, tidak semua orang berhasil melakukannya. Lantaran, beberapa orang mungkin belum mengetahui secara pasti ke mana dana mereka akan dialokasikan. Sehingga cuan yang dihasilkan gagal mengendap.

Anda perlu memastikan alokasi untuk dana darurat terlebih dahulu. Anda juga bisa mengalokasikan sebagian dana Anda untuk tabungan reguler di luar dana darurat. Saat itu semua sudah dirasa cukup, Anda bisa melirik pasar modal untuk lebih mengembangkan uang Anda.

Untuk investor lebih muda, sangat penting untuk mengalokasikan sebagian dari tabungan untuk investasi jangka panjang ke pasar saham. Dengan rentang waktu investasi bertahun-tahun, investor berpotensi mendapatkan imbal hasil maksimal karena keuntungannya terus terakumulasi.

Dilansir dari CNBC, Selasa (17/8/2021), perencana keuangan, Michelle Brownstein menilai, orang yang lebih muda, terutama yang baru memulai investasi, mungkin tidak mengerti bagaimana mereka harus berinvestasi di pasar modal.

Termasuk kurangnya kesadaran, terutama untuk tujuan jangka panjang seperti dana pensiun. Selain itu, kelompok usia ini mungkin memiliki tujuan prioritas yang berbeda.

Bukan dana pensiun, mereka mungkin lebih dekat dengan tujuan finansial untuk melunasi pinjaman mahasiswa, membeli rumah atau bahkan menikah.

Menurut Brownstein, jika Anda telah memenuhi tujuan itu tapi terus menabung, uang ekstra itu bisa dialokasikan ke rekening investasi. "Kalau bukan uang tunai yang mereka butuhkan dalam 18 bulan ke depan, itu harus diinvestasikan,” ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Investasi Saham

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berinvestasi di pasar saham adalah salah satu cara terbaik untuk membangun kekayaan. Dengan menyimpan terlalu banyak uang tunai, investor yang lebih muda dapat kehilangan potensi keuntungan lebih besar yang bisa dihasilkan dari investasi jangka panjang. Itu karena, semakin lama Anda memiliki investasi, keuntungannya akan semakin banyak karena terakumulasi.

"Hal baik lainnya tentang berinvestasi di pasar saham adalah relatif mudah," kata Roger Ma, CFP di lifelaidout di New York dan penulis "Work Your Money, Not Your Life”.

CFP dan pendiri Worth Winning di Dallas, Lauryn Williams mengatakan, penting untuk memiliki tabungan jangka panjang yang tumbuh dan tidak terkikis oleh inflasi.

Sebagai gambaran, ketika terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu, atau inflasi, Anda harus menabung lebih banyak untuk dapat membeli barang yang sama. “Jika Anda memasukkan uang Anda ke pasar sekarang, Anda bisa mulai mendapatkan jumlah tambahan,” katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya