Jababeka Catat Pra Penjualan Rp 526 Miliar pada Semester I 2021

Marketing sales atau pra penjualan Jababeka dari Cikarang menyumbang 74 persen, Kendal dan lain-lain sebesar 26 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Agu 2021, 23:17 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2021, 23:17 WIB
Jababeka Residence
Plan Pembangunan Jababeka Residence

Liputan6.com, Jakarta - PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat penjualan real estate secara marketing atau pra penjualan Rp 526 miliar pada semester I 2021. Pencapain itu lebih dari dua kali lipat dibandingkan Rp 255,5 miliar pada semester I 2020.

Mengutip keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, (29/8/2021),pra penjualan dari Cikarang menyumbang 74 persen, Kendal dan lain-lain sebesar 26 persen. Penjualan dari produk industri (tanah dan tanah dengan standar bangunan pabrik) memberikan kontribusi sebesar 73 persen. Sedangkan segmen residensial atau komersial lainnya berkontribusi 27 persen.

Di sisi lain, perseroan membukukan kinerja penurunan pendapatan dan rugi yang melonjak pada semester I 2021.

PT Jababeka Tbk mencatat pendapatan Rp 1,11 triliun pada semester I 2021. Realisasi pendapatan itu turun 10,79 persen dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp 1,25 triliun.

Adapun pilar land development dan property alami penurunan pendapatan 34 persen menjadi Rp 436,3 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 663,1 miliar.

Penurunan disebabkan penjualan produk industri turun antara lain tanah matang dan tanah dengan bangunan pabrik masing-masing dari Rp 528,9 miliar dan Rp 30,8 miliar pada semester I 2020 menjadi masing-masing Rp 217,5 miliar dan Rp 19,1 miliar pada semester I 2021. Demikian mengutip dari keterangan tertulis yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (29/8/2021).

Di sisi lain, penjualan tanah matang dari Cikarang dan Kendal masing-masing Rp 31,6 miliar dan Rp 495,4 miliar pada semester I 2020 dibandingkan Rp 37,8 miliar dan Rp 185,2 miliar pada semester I 2021.

Pendapatan pilar infrastruktur naik 15 persen menjadi Rp 630,4 miliar pada semester I 2021 dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 548,1 miliar. Semua segmen infrastruktur meningkat pada semester I 2021 dibandingkan periode sama pada 2020.

Kenaikan itu disumbang dari konstribusi Bekasi Power.Pendapatan meningkat Rp 53,8 miliar seiring pembangkit listrik beroperasi lebih banyak pada semester I 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kontribusi Lainnya

Selain itu, volume peti kemas yang ditangani meningkat di dry port sebesar 17 persen dari 31.506 TEU pada semester I 2020 menjadi 36.717 TEU pada semester I 2021.

Penyediaan volume air bersih dari layanan infrastruktur perseroan meningkat lima persen dari 6,6 juta meter kubik pada semester I 2020 menjadi 6,9 juta meter kubik pada semester I 2021. Sedangkan volume pengolahan air limba turun dua persen pada periode sama tetapi menunjukkan tren positif.

Pilar leisure and hospitality mencatat peningkatan pendapatan menjadi Rp 49,7 miliar pada semester I 2021 dari Rp 40,3 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama hasil dari kinerja sub segmen golf dan pariwisata. Segmen golf berkontribusi 65 persen terhadap total pendapatan pilar leisure and hospitality pada semester I 2021.

Pendapatan berulang yang dihasilkan dari bisnis infrastruktur sebesar 56 persen dari total pendapatan pada semester I 2021 dibandingkan 44 persen pada semester I 2020.

“Kontribusi lebih tinggi ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari pilar land development dan property pada semester I 2021 dibandingkan tahun sebelumnya,” tulis perseroan.

Rugi Naik pada Semester I 2021

Laba kotor perseroan turun 12 persen menjadi Rp 435,9 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 495,56 miliar.

Perseroan menyatakan hal itu sejalan dengan penurunan pendapatan. Marjin laba kotor konsolidasi perseroan pada semester I 2021 tercatat 39 persen, realisasi marjin itu lebih rendah dibandingkan 40 persen pada semester I 2020.

PT Jababeka Tbk membukukan rugi bersih sebesar Rp 105,6 miliar pada semester I 2021 dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 12,4 miliar pada periode sama 2020.

“Penyebab utama kerugian ini disebabkan oleh pergerakan selisih kurs,” tulis perseroan.

Tercatat rugi selisih kurs sebesar Rp 112,5 miliar pada semester I 2021 dibandingkan rugi selisih kurs sebesar Rp 66,1 miliar pada periode sama tahun lalu.

EBITDA perseroan pada semester I 2021 tercatat Rp 330,5 miliar, turun 12 persen dibandingkan Rp 375,2 miliar pada semester I 2020, sebagian besar sejalan dengan penurunan pendapatan dan laba kotor.

 

Total Liabilitas

Total liabilitas bertambah menjadi Rp 6,19 triliun pada semester I 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 5,93 triliun. Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 6,15 triliun pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 6,26 triliun.

Total aset naik menjadi Rp 12,35 triliun pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 12,20 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,15 triliun pada 30 Juni 2021.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 27 Agustus 2021, saham KIJA turun 1,18 persen menjadi Rp 168 per saham.

Saham KIJA dibuka stagnan Rp 170 per saham. Saham KIJA berada di level tertinggi Rp 171 dan terendah Rp 168 per saham. Total frekuensi perdagangan 193 kali dengan volume perdagangan 148.473. Nilai transaksi Rp 2,8 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya