Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (1/9/2021). Investor akan mencermati data ekonomi seperti rilis inflasi dan PMI Manufaktur.
IHSG ditutup mendatar ke posisi 6.150 pada perdagangan Selasa, 31 Agustus 2021. Pergerakan IHSG diikuti dengan meningkatnya tekanan beli.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, dapat diperhatikan level support terdekatnya di 6.021. Bila IHSG masih mampu bergerak di atas level itu, IHSG berpeluang menguji level resistance di 6.179.
Advertisement
“Worst care, apabila IHSG terkoreksi agresif ke bawah level supportnya, IHSG akan mengarah ke 5.850-5.900,” ujar dia dalam catatannya, Rabu, 1 September 2021.
Ia prediksi, IHSG berada di posisi support 6.021,5.938 dan resistance 6.179,6.263.
Sementara itu, dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, investor akan kembali mencermati data ekonomi saat memasuki September 2021. Data ekonomi rutin seperti inflasi dan PMI manufaktur akan menjadi perhatian. Pergerakan IHSG diprediksi masih berada di kisaran 6.100-6.200.
Dari sentimen global, tiga indeks saham acuan utama Amerika Serikat melemah tipis pada penutupan perdagangan 31 Agustus 2021. Namun secara bulanan, pasar saham masih mengalami kenaikan yang solid dipimpin oleh Nasdaq yang menguat empat persen sepanjang Agustus 2021.
Indeks keyakinan konsumen dilaporkan turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir, dipicu kekhawatiran dampak varian delta yang lebih besar dari perkiraan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) untuk dicermati pelaku pasar.
Sedangkan Herditya memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Smartfren Tbk (FREN), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Advertisement