Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) melanjutkan komitmen investasi digitalisasi. Salah satunya melalui investasi terhadap perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi.
"Kami tetap akan secara aktif mencari peluang bru yang bisa kami lakukan investasi di perusahaan rintisan yang berbasis teknologi,” kata Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro dalam press conference public expose live, Kamis (9/9/2021).
Baca Juga
Perseroan telah memulai investasi di perusahaan rintisan sejak 2018. Pada 12 Februari 2018, PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan investasinya kepada Gojek senilai USD 150 juta.
Advertisement
Tak berhenti sampai di situ, ASII melanjutkan ekspansi dengan berinvestasi pada dua startup, yakni platform e-commerce sayur dan buah Sayurbox dan kedua startup telemedicine Halodoc dengan nilai masing-masing USD USD 5 juta dan USD 35 juta.
“Mengenai investasi di digital native company. Jadi ini sudah kami lakukan sejak 2018. Pertama kali kami berinvestasi itu di Gojek. Kemudian kami juga melakukan investasi di Sayurbox dan Halodoc tahun ini,” kata dia.
Djony menambahkan, digitalisasi menjadi salah satu faktor yang akan membuat perusahaan tetap relevan pada masa mendatang. Sehingga dalam dua tahun terakhir ini Perseroan mendorong percepatan implementasi digitalisasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kembangkan Ekosistem Digital
Mengingat Astra merupakan perusahaan konglomerasi yang terdiri atas begitu banyak lini bisnis dengan karakteristik yang berbeda, tentunya kecepatan digitalisasi juga disesuaikan dengan karakteristiknya masing-masing.
"Pada prinsipnya ada tiga pendekatan yang kami lakukan yang kami tempuh dalam digitalisasi," kata dia.
Selain investasi pada perusahaan rintisan, Perseroan juga fokus pada modernisasi, serta ekosistem dan kolaborasi. “Kami ingin agar setiap pemilik bisnis melakukan modernisasi terhadap operasional mereka secara tepat guna,” imbuhnya.
Tujuannya, yakni adalah untuk memperoleh tingkat efisiensi dan produktivitas yang lebih baik. Serta Perseroan ingin memberikan pengalaman berinteraksi yang lebih baik kepada seluruh pelanggan.
Sementara dari sisi ekosistem dan kolaborasi, Astra sendiri memiliki satu ekosistem offline yang sudah dibangun Perseroan sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
Sementara kini Astra akan fokus mengembangkan ekosistem digital. Teranyar, Astra memiliki layanan dompet digital AstraPay dan layanan keuangan Moxa.
Sebelumnya, melalui PT Astra Digital Internasional juga telah meluncurkan berbagai layanan digital. Antara lain; Seva.id (Astra Marketplace), CariParkir (parking app), Sejalan (ride-sharing) and MOVIC (Car Rental Marketplace).
Advertisement