Anak Usaha WIFI Raih Pinjaman Rp 256,5 Miliar dari BNI

CEO Surge, Hermansjah Haryono menuturkan, pinjaman ini akan digunakan untuk pembangunan tahap selanjutnya serat optik sepanjang rel kereta api

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Sep 2021, 17:13 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 17:12 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau Weave, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, bersama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI, baru saja merampungkan pembiayaan kredit untuk proyek infrastruktur jaringan serat optik di Pulau Jawa.

Weave memperoleh kredit dengan nilai fasilitas maksimal sejumlah Rp 256,5 miliar atau sebesar 63 persen dari nilai proyek. Total biaya proyek diasumsikan sebesar Rp 407,2 miliar. Weave mendapatkan bunga 9,5 persen dengan jangka waktu 90 Bulan termasuk grace period 12 bulan.

CEO Surge, Hermansjah Haryono menuturkan, pinjaman ini akan digunakan untuk pembangunan tahap selanjutnya serat optik sepanjang rel kereta api di berbagai lokasi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta hingga Jawa Timur.

"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh bank sekaliber BNI untuk proses penggelaran serat optik dari Weave. Dukungan ini tentunya dapat mendorong akselerasi pengerjaan proyek ini khususnya di kabupaten maupun kota tier-2 dan tier-3 yang belum memiliki akses internet berkualitas dan terjangkau,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (14/9/2021).

Perseroan juga optimis rencana penyelesaian keseluruhan jaringan sepanjang 2.800 km ini dapat diakselerasi sampai akhir tahun 2021.

Surge melalui Weave telah memulai pembangunan serat optik 144 core di sepanjang rel kereta api milik PT KAI sepanjang 2.800 km, atau lebih dari 500 stasiun yang terletak di 9 daerah operasional PT KAI, sejak akhir 2019.

Pengembangan ini didesain untuk meningkatkan jaringan infrastruktur data yang sangat cepat dan stabil dengan latency yang rendah di Jawa. Hal itu dapat memfasilitasi konektivitas internet dengan kapasitas bandwidth sangat besar.

Dengan keberadaan lebih dari potensi ribuan Point of Presence yang tersebar di seluruh stasiun kereta api dan fasilitas lainnya di Jawa, Weave dapat meningkatkan kualitas pelayanan langsung para partner bisnis kepada pengguna dan masyarakat di kota-kota sekitar jalur rel kereta api tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jaringan Serat Optik

Ilustrasi Kabel Serat Optik, Fiber Optik
Ilustrasi Kabel Serat Optik, Fiber Optik. Kredit: PDPics via Pixabay

Per September perseroan sedang merampungkan finalisasi tahap awal penggelaran jaringan serat optik di ruas Jakarta - Cikarang - Bandung maupun Jakarta - Bogor.

Penggelaran di sepanjang 180 km ini ditargetkan rampung pada akhir September 2021. Baru-baru ini Weave resmi menggandeng perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Prasetia Dwidharma dan perusahaan infrastruktur perkeretaapian PT Sarida Utama yang tergabung dalam Konsorsium Prasetia dan Sarida.

Konsorsium ini hadir sebagai partner proyek pada fase penggelaran jaringan serat optik Weave secara keseluruhan, pada ruas-ruas Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Jawa Timur.

"Kami optimis rencana untuk penyelesaian keseluruhan jaringan sepanjang 2.800 km ini dapat kami akselerasi sampai akhir tahun 2021. Hal ini kami tempuh dengan berbagai strategi,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 14 September 2021, saham WIFI naik 2,38 persen ke posisi Rp 860 per saham. Saham WIFI dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 850 per saham.

Saham WIFI berada di level tertinggi Rp 860 dan terendah Rp 835 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.407. Total volume perdagangan 392.626 dan nilai transaksi Rp 33,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya