IHSG Berbalik Arah Menghijau, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga BBYB

Sempat berada di zona merah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau seiring aksi beli investor asing.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Sep 2021, 09:32 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2021, 09:32 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada awal sesi perdagangan Senin (27/9/2021). Sempat berada di zona merah, kemudian IHSG berbalik arah ke zona hijau dengan pergerakan terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun tipis 0,05 persen ke posisi 6.141,47. Pada pembukaan sekitar pukuk 09.00 WIB, IHSG menguat 0,10 persen ke posisi 6.151. Indeks LQ45 susut 0,17 persen ke posisi 864,56. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 6.154,39 dan terendah 6.139,48. Sebanyak 211 saham menguat dan 182 saham melemah. 184 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdaganagn 154.995 kali. Total volume perdagangan 3,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 83,53 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.248.

Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektor saham IDXInfrastruktur turun 0,36 persen, IDXhealth susut 0,22 persen dan indeks sektor saham IDXFinance melemah 0,12 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry menguat 0,93 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,81 persen dan IDXenergy meroket 0,93 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PURA naik 26 persen

-Saham INCF naik 20,89 persen

-Saham PKPL naik 14,81 persen

-Saham PBSA naik 14,42 persen

-Saham BOLA naik 10 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham IPAC turun 8,41 persen

-Saham TRIS turun 6,86 persen

-Saham SLIS turun 6,83 persen

-Saham TRUE turun 6,78 persen

-Saham HKMU turun 6,78 persen

Aksi Investor Asing

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 109,1 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 7 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 6,2 miliar

-Saham ASSA senilai Rp 2,1 miliar

-Saham BBYB senilai Rp 2,1 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MNCN senilai Rp 9,4 miliar

-Saham MSIN senilai Rp 3,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 3,4 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 3,3 miliar

-Saham ACES senilai Rp 2,3 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,98 persen, indeks Korea Selatan menanjai 0,56 persen, indeks Jepang Nikkei mendaki 0,35 persen, indeks Singapura menguat 1,23 persen dan indeks Taiwan naik 0,34 persen. Sementara itu, indeks Shanghai melemah 0,36 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG relatif mendatar 6.144 pada Jumat pekan lalu. Sektor batu bara menguat seiring harga batu bara berjangka mencapai USD 189 PER TON. Harga batu bara saat ini tinggi seiring kendala pasokan akibat curah hujan dan permintaan lebih tinggi dari musim dingin yang akan datang.

Saham HRUM, INDY, ADRO meningkat 18,5 persen, 11,23 persen, dan enam perseroan. Investor asing gencar melakukan aksi beli saham Rp 1,2 triliun. Selain itu, MRT Jakarta juga sedang mencari investor untuk danai jalur kedua. Perusahaan mencapai Rp 10 triliun untuk menyelesaikan pembangunan 12 KM.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya