41 Persen dari Total Koin Shiba Inu Tak Beredar Lagi di Pasar

Shiba Inu merupakan aset kripto berbasis ethereum seperti dogecoin. Awal kemunculannya pada Agustus 2020 dengan pendiri Ryoshi.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2021, 08:45 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 08:45 WIB
Shiba Inu
Shiba Inu (coinpedia.org)

Liputan6.com, Jakarta - Investor Shiba Inu sedang menikmati reli dalam beberapa hari terakhir ini. Sayangnya tidak semua investor menyadari sekitar 41 persen dari total kripto meme ini telah 'dibakar'.

Artinya koin-koin tersebut ditarik dari pasar dan tidak diedarkan lagi. Data ini berdasarkan data Etherscan. Menurut daftar 10 pemegang aset kripto teratas, sekitar 10 persen telah dibeli Crypto.com dan Binance.

Keduanya merupakan platform aset kripto digital. Total pemegang mata uang Shiba Inu mencapai 836.588 koin. Demikian mengutip dari yahoo finance, ditulis Sabtu (30/10/2021).

Dari situs Uniswap, tertulis plaftrom telah mengunci 50 persen koin. Sisanya diberikan kepada salah satu pendiri ethereum Vitalik Buterin. Buterin menyumbang sekitar USD 1 miliar atau Rp 14,22 triliun (asumsi kurs rupiah 14.227 per dolar AS) kripto sebagai dana bantuan COVID-19 di India. Setelah itu, dia ‘membakar ‘dan menghentikan secara permanen pasokan dariperedaran.

Shiba Inu merupakan aset kripto berbasis ethereum seperti dogecoin. Awal kemunculannya pada Agustus 2020 dengan pendiri Ryoshi. Pada halaman 28 woof paper, penciptaan Shiba Inu bertujuan untuk menjauhkan dari struktur sosial yang kaku dan pola pikir tradisional.

Kenaikan Koin Shiba inu menyebabkan efek domino pada aset kripto. Aset kripto melambung dengan total valuasi USD 37 miliar atau Rp 524,03 triliun. Pada Kamis, 28 Oktober 2021, harga Shiba Inu mencatatkan puncak tertinggi aset kripto dan kripto paling berharga ke-10.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Koin Shiba Itu?

Mengutip Kanal Tekno Liputan6.com, Apa koin Shiba Inu? Express menyebut, koin Shiba Inu merupakan mata uang kripto berusia muda. Pasalnya koin ini baru diluncurkan pada Agustus 2020. Mengingat lonjakan nilai tukarnya pada Oktober ini, pertumbuhannya pun tergolong luar biasa.

Salah satu faktor kunci di balik kenaikan nilai koin Shiba Inu adalah cuitan dari sang CEO Tesla Elon Musk. Rupanya, cuitan gambar logo anak anjing bernama Floki pada 7 Oktober, memicu peningkatan harga koin Shiba Inu beberapa jam setelah diunggah.

Sebelumnya pada 15 September 2021, ketika Elon Musk mencuit 'Floki has arrived' dengan gambar anjing barunya, nilai mata uang Shiba Inu pun melonjak.

Pada hari-hari setelah cuitan Elon Musk, nilai koin Shiba Inu mengalami lonjakan hingga 1.000 persen.

ini bukan pertama kalinya Elon Musk mencuit tentang mata uang kripto. Elon Musk memang dikenal sebagai penggemar kripto. Ia kadang memakai media sosialnya untuk berbagi pandangan mengenai mata uang kripto terbaru.

Elon Musk memiliki lebih dari 60,6 juta pengikut di Twitter dan hal ini membuatnya cukup 'didengar'. Karena cuitannya pula, cuitan-cuitan Elon Musk dijuluki "The Musk effect" dan membuat lonjakan harga sejumlah mata uang kripto.

Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya 4 Februari 2021, cuitan Elon Musk yang berbunyi 'Dogecoin is the people's crypto' telah menyebabkan nilai mata uang tersebu naik 50 persen dalam sehari.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya