Trivia Saham: Kenali Profil hingga Toleransi Risiko Sebelum Investasi

Kenali elemen risiko ini sebagai pertimbangan sebelum beli saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2021, 20:20 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2021, 20:20 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investasi saham kini makin populer. Ini juga ditunjukkan dari jumlah investor di pasar saham yang meningkat. Namun, sebelum investasi saham ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan termasuk risiko.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dikutip Minggu, (7/11/2021), jumlah investor pasar modal mencapai 6.758.335 per 29 Oktober 2021. Angka ini meningkat 74,15 persen dari posisi 2020 sebanyak 3.880.753 investor.

Dari jumlah itu, jumlah investor C-Best mencapai 3.089.997 per 29 Oktober 2021. Investor C-Best naik 82,27 persen dari posisi 2020 1.695.268.

Bicara soal investasi juga seperti dua sisi mata uang yang memiliki keuntungan dan risiko. Begitu juga investasi di saham. Ketika memilih saham untuk investasi ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan baik dari fundamental dan analisis.

Terkait analis fundamental ketika memilih dan membeli saham dilihat dari kondisi ekonomi, politik, perkembangan usaha, laporan keuangan, rasio dan lainnya. Sedangkan dari sisi analisis teknikal dilihat dari pergerakan saham pada suatu rentang waktu termasuk harga dan fluktuasi, informasi mengenai titik tertinggi dan terendah, demikian mengutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id.

Namun, ada juga hal lain yang dapat dijadikan acuan sebelum membeli saham. Mengutip Instagram @indonesiastockexchange, elemen ini dapat dijadikan acuan sebelum membeli saham untuk investor dapat lebih paham di mana ketika berdiri dan kemampuan menanggung risiko yang telah dipilih.

"Hal ini agar dapat membeli instrumen saham yang tepat sesuai kebutuhan,” demikian mengutip dari @indonesiastockexchange. Jadi perlu mengetaui risk profile, appetite, dan tolerance.

1.Risk profile

Ada tiga tingkat risk profile yaitu konservatif, moderal dan agresif. Risk profile adalah seberapa besar keuangan Anda dalam memilih skala risiko. Bisa risiko ekstrem atau biasa saja.

2.Risk appetite

Risk appetite merupakan kesanggupan Anda dalam menanggung risk profile yang telah dipilih untuk memaksimalkan return yang akan didapat

3.Risk tolerance

Risk tolerance merupakan kemampuan dalam menerima perubahan besar dalam nilai investasi atau kesanggupan dalam menerima investasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kenali Profil Risiko saat Berinvestasi

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, saat investasi ada keuntungan dan risiko yang dihadapi. Oleh karena itu, ketika berinvestasi penting untuk mengetahui tujuan investasi, keterampilan, pengetahuan dan risiko yang dihadapi.

Bicara soal risiko, hal ini perlu diketahui untuk melihat produksi investasi apa yang cocok dengan tujuan keuangan dan karakteristik Anda. Mengutip laman most.co.id, ditulis Minggu, 11 Juli 2021, dengan mengetahui risiko juga dapat mengetahui  risiko yang masih bisa ditoleransi.

Kali ini trivia saham membahas mengenai empat kategori investasi investor berdasarkan profil risiko masing-masing dikutip dari laman most.co.id:

1.Sangat konservatif

Jika bagi Anda keutuhan nilai pokok investasi lebih penting dibandingkan potensi keuntungan besar, Anda termasuk ke dalam kategori profil risiko sangat konservatif.

2.Konservatif

Jika Anda lebih menyukai instrumen investasi dengan risiko maupun fluktuasi rendah, Anda termasuk ke dalam kategori profil risiko konservatif. Instrumen investasi yang cocok bagi Anda di antaranya deposito, reksa dana pasar uang dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Moderat dan Agresif

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

3.Moderat

Anda yang termasuk ke dalam profil risiko moderat biasanya sudah berani mengambil risiko lebih besar demi potensi keuntungan yang lebih tinggi. Anda dapat memilih instrumen investasi seperti reksa dana pendapatan tetap, sebagian kecil saha, juga reksa dana campuran (obligasi, saham dan pasar uang).

4.Agresif

Bagi Anda yang tidak keberatan menerima risiko serta fluktuasi tinggi demi potensi hasil investasi yang baik pada masa depan, Anda termasuk ke dalam kategori profil risiko agresif. Instrumen investasi yang cocok bagi Anda di antaranya saham, reksa dana saham hingga derivatif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya