Kripto Etherium Berpeluang Menguat Jelang Akhir Pekan

Bitcoin, ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar terpantau merosot pada perdagangan Kamis, 2 Desember 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Des 2021, 18:09 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 18:09 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Etherium diprediksi  masih akan menguat mendekati USD 58.446,75 atau sekitar Rp 841 juta (asumsi kurs Rp 14.389 per dolar AS) pada perdagangan Jumat, 3 Desember 2021. Pada perdagangan Kamis, (2/12/2021),  bitcoin, ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) lainnya terpantau cenderung beragam dengan mayoritas terkoreksi.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan, hal itu karena pelaku pasar  cenderung memasang sikap wait and see sembari memantau perkembangan terbaru dari varian virus corona (Covid-19) Omicron dan  pencalonan dewan gubernur Federal Reserve di Amerika Serikat (AS).

Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan (Afsel) pada pekan lalu dan telah dilaporkan di setidaknya 23 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).WHO pun juga telah memasukan varian Omicron ke dalam Variant of Concern (VOC).

Selain itu, Gedung Putih dilaporkan telah memulai wawancara dengan kandidat yang mungkin untuk mengisi kursi kosong di dewan gubernur Federal Reserve System pada 2022.

Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan kandidat yang memenuhi syarat termasuk Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic, mantan direktur Biro Perlindungan Keuangan Konsumen Richard Cordray dan profesor hukum Universitas Duke Sarah Bloom Raskin untuk mengambil atas posisi dari anggota dewan Fed yang pergi pada awal 2022.

Pihak lain yang sedang dipertimbangkan dilaporkan termasuk mantan pejabat Departemen Keuangan di bawah Presiden Barack Obama, Karen Dynan, serta Valerie Wilson, direktur Program tentang Ras, Etnisitas, dan Ekonomi di Economic Institut Kebijakan.

"Komposisi dewan Gubernur The Fed tentu akan mempengaruhi kebijakan yang akan dikeluarkan, seperti tapering yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi dunia,” ujar Chief Technology Officer, Aji M Iqbal dalam keterangan tertulis.

Namun, hal tersebut menurut Aji justru bisa menjadi keuntungan bagi aset kripto, khususnya Defi seperti LDX Token. "Sebagai aset yang terdesentralisasi, LDX Token tentu menjadi pilihan favorit bagi para investor global,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Sejumlah Aset Kripto

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, bitcoin naik terbatas 0,03 persen ke level harga USD 57.147,68/koin atau setara dengan Rp 820.069.208/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/USD), binance coin naik tipis 0,09 persen ke level USD 627,49/koin atau Rp 9.004.482/koin, dan solana meroket 10,87 persen ke US$ 234,03/koin (Rp 3.358.331/koin).

Sedangkan sisanya yakni ethereum turun 2,16 persen ke level USD 4.601,44/koin atau Rp 66.030.664/koin, cardano terkoreksi 1,29 persen ke USD 1,55/koin (Rp 22.243/koin).

Selain itu, XRP anjlok 2,28 persen ke USD 0,981/koin (Rp 14.077/koin), polkadot tersungkur 4,1 persen ke USD 36,57/koin (Rp 524.780/koin), dan dogecoin merosot 3,34 persen ke USD 0,2083/koin (Rp 2.989/koin).

Dalam perdagangan Kamis, 2 Desember 2021, secara teknikal Ethereum di platform Litedex protocol diperdagangkan masih akan menguat pada kisaran harga USD 56.214,32 hingga USD 58.446.75.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, Etherium kemungkinan  masih akan menguat  mendekati USD 58.446,75,” ujar dia.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya