Liputan6.com, Jakarta - Kerja keras antisipasi varian Omicron, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, dirinya rapat tiga kali sehari dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan. Rapat tersebut berfokus pada strategi pengendalian menghadapi varian baru COVID-19 ini.
"Upaya antisipasi Omicron, saya sama Pak Luhut meeting-nya (rapat) seharian sudah tiga kali. Ya, seperti minum obat saja," cerita Budi Gunadi sembari tertawa dalam dialog BGS, Kapan COVID-19 Berakhir? pada Rabu, 1 Desember 2021.
Advertisement
Baca Juga
Mengenai strategi penanganan varian Omicron, Budi Gunadi melanjutkan, ada strategi protokol kesehatan, surveilans, dan strategi vaksinasi. Salah satu yang disorot terkait vaksinasi yakni pencegahan keparahan bila terinfeksi dan mempercepat kekebalan komunal (herd immunity).
"Khusus vaksinasi harus dipercepat, supaya membuat kita siap. Kalau misalnya, virusnya masuk, ya imunitasnya sudah ada (terbentuk). Vaksinasi terutama prioritas ke kelompok rentan atau lansia di atas 60 tahun," lanjutnya.
"Kita baru suntik 11 juta lansia, padahal ada sekitar 20 juta lansia. Mereka yang paling rentan, kalau kena (terinfeksi COVID-19), masuk rumah sakit dan wafatnya (rata-rata kematian) tinggi."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Yakinkan Lansia Agar Mau Vaksinasi COVID-19
Pembahasan vaksinasi dengan Menko Luhut B. Pandjaitan, kata Budi Gunadi Sadikin turut diupayakan dengan mendorong TNI dan Polri dalam membantu lansia segera vaksinasi COVID-19.
"Mohon bantuan teman-teman sekalian. Lansia ini susah nyuntiknya, kadang-kadang ada lansia yang punya anak dokter, tapi dia enggak yakin disuntik. Tolong digerakkan lansia secepat-cepatnya disuntik," katanya.
"Kita dorong lewat TNI dan Polri, mungkin akan agak memaksa sedikit."
Hal tersebut juga melihat dari sejumlah negara Eropa yang meledak kasus COVID-19 dilatarbelakangi masih ada warganya enggan divaksin. Sehingga mereka rentan terinfeksi COVID-19.
"Karena ada pengalaman di Eropa, meledaknya (kasus COVID-19) gara-gara banyak orang enggak mau divaksin. Mereka enggak percaya bahwa vaksin itu bisa melindungi mereka," pungkas Menkes Budi Gunadi.
"Akibatnya, mereka rawan kena dan menularkan ke orang lain ya. Jadi, saya butuh bantuan juga dari tenaga kesehatan buat bantu meyakinkan warga, terutama lansia agar mau divaksin."
Advertisement