Empat Emiten Resmi Debut di BEI, Simak Rencana Ekspansinya

Empat emiten kompak mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 6 Desember 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Des 2021, 18:36 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 11:05 WIB
Pencatatan saham perdana empat emiten pada Senin (6/12/2021) (Dok: Istimewa)
Pencatatan saham perdana empat emiten pada Senin (6/12/2021) (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan empat emiten baru sekaligus pada Senin (6/12/2021). Empat emiten tersebut antara lain PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkakan, masing-masing perusahaan menjadi perusahaan tercatat ke 44, 45, 46 dan 47 pada tahun 2021 dan menjadi perusahaan tercatat atau emiten saham masing-masing ke 756, 757, 758, dan 759 di Bursa pada saat ini.

"Succesful IPO yang telah dicapai, diharpakan dapat menjadi pemacu agar perseroan dapat mewujudkan successfull post IPO dengan pencapaian performance fundamental sehingga tercermin pada market performace perseroan di bursa,” ujar Nyoman dalam Seromoni Pencatatan Perdana Saham WGSH, CMRY, WMPP, dan TAYS, Senin (6/12/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Wira Global solusi Tbk, Edwin Pramana menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam terlaksananya IPO perusahaan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

PT Wira Global Solusi Tbk

Pencatatan saham perdana PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) pada Senin (6/12/2021) (Dok: Istimewa)
Pencatatan saham perdana PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) pada Senin (6/12/2021) (Dok: Istimewa)

PT Wira Global Solusi Tbk atau yang lebih dikenal sebagai WGS Hub adalah venture Builder atau yang biasa disebut sebagai pabrik pembuat startup.

Perusahaan menyediakan bukan hanya produk dan jasa. Namun, integrasi produk dan jasa pihak ketiga lainnya sebagai venture Builder yang merupakan inkubator bagi startup teknologi. Perseroan juga membangun produk perangkat lunak, memberikan investasi sumber daya teknologi yang dibutuhkan, menelurkan ide-ide dan membangun skalabilitas bagi perusahaan-perusahaan rintisan,.

"Segmen pasar WGS Hub bukan hanya korporat, tetapi bervariasi termasuk UKM, bisnis keluarga dan start up berbasis teknologi. Dan yang paling unik sebagai venture builder, kami bisa meluncurkan startup sendiri atau kerjasama dengan mitra strategis untuk membangun startup baru bersama-sama," beber Edwin.

Edwin menambahkan, saat ini WGS Hub sudah memiliki beberapa portofolio perusahaan rintisan yang sudah aktif beroperasi.

“Kami berharap ke depannya setelah IPO WGS Hub dapat berkolaborasi dengan lebih banyak pihak dan menghadirkan solusi nyata bagi Indonesia. Berkontribusi dan berpartisipasi secara lebih aktif dalam kemajuan startup dan digitalisasi bisnis yang ada di Indonesia,” ujar dia.

WGSH menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 208.500.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Seluruhnya, terdiri dari saham baru dengan harga penawaran umum sebesar Rp 140 per saham dengan tujuan penggunaan dana 100 persen sebagai modal kerja.

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory resmi mencatatkan saham perdana dengan kode CMRY pada Senin, 6 Desember 2021 (Foto: Istimewa)
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau Cimory resmi mencatatkan saham perdana dengan kode CMRY pada Senin, 6 Desember 2021 (Foto: Istimewa)

Komisaris Utama PT Cisarua mountain Dairy Tbk Bambang Sutantio dalam sambutannya menyampaikan pada Senin, 6 Desember 2021 merupakan hari yang sangat istimewa bagi perusahaan Cimory telah berhasil bermetamorfosa dari family business dengan intuisi entrepreneur menjadi perusahaan pabrik dengan market cap yang cukup besar.

PT Cisarua mountain Dairy Tbk merupakan gabungan dari empat perusahaan. Dengan tiga perusahaan adalah industri manufacturing berbasis protein dan satu perusahaan distribusi yang jadi ujung tombak pemasaran perusahaan.

Beberapa merek dagang Cimory yang sudah dikenal di Indonesia dan sudah diekspor ke beberapa negara antara lain CImory sebagai merek dari produk susu olahan dan turunannya. Kanzler sebagai merek produk olahan daging dan dan ikan. Euro Gourmet dan Mamayo sebagai merek produk olahan berbasis telor

“Cimory Grup selalu menempatkan diri sebagai pionir dan inovator di Industri yang kami tekuni. Pada tahun 2005, PT Cisarua mountain Dairy Tbk kami dirikan sebagai produsen yoghurt drink yang waktu itu belum dikenal masyarakat Indonesia,” tutur Bambang.

Sebelum CImory, pada 1993 didirikan PT Macroprima Pangan utama sebagai pionir produsen chicken nugget yang pertama di Indonesia. Sebagai perusahaan terbuka, Bambang menerangkan perseroan kini akan tetap mempertahankan semua core value family business yang baik, tumbuh secara top linoe maupun bottom line dan selalu memegang teguh pada tata kelola perusahaan terbuka.

“Kami akan terus berkomitmen untuk memberikan produk dengan kualitas terbaik dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” uimbuhnya.

Jumlah saham yang dilepas melalui penawaran perdana sebesar 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO. Harga penawaran yang ditawarkan pada penawaran umum perdana saham Rp 3.080 setiap saham. Dengan demikian, perseroan telah menghimpun dana sebesar Rp 3,66 triliun.

 

PT Widodo Makmur Perkasa Tbk

Pencatatan perdana saham perdana PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) pada Senin, (6/12/2021) (Dok: Istimewa)
Pencatatan perdana saham perdana PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) pada Senin, (6/12/2021) (Dok: Istimewa)

Selanjutnya, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP). Yakni perusahaan consumer goods yang bergerak di bidang industri pangan dasar dan produksi protein.

Direktur Utama PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana menerangkan, perusahaan lahir pada 26 tahun yang lalu, tepatnya pada 1995 dengan memiliki lima lini bisnis. Kakni Livestock, Meat Processing, Poultry, Commodity, serta Construction & Energy.

"Kita punya konstruksi dan energi sebagai pendukung capex spending yang akan dilaksanakan oleh Widodo Makmur Perkasa sebesar Rp 10,8 triliun dalam 5 tahun ke depan," ujarnya.

Dari milestone dimiliki, dua titik besar dari yang dilakukan adalah IPO anak perusahaan yaitu Widodo Makmur Unggas Tbk, dan perseroan memiliki Rumah Potong ayam terbesar di Indonesia yang ada di Wonogiri dengan kapasitas 13.500 per jam.

"Tentunya pasca IPO ini terlaksana Makmur akan meningkatkan kapasitas produksi untuk menjamin stability company ke depan dengan realisasi capex spending Rp 10,8 triliun. Menjamin bahwa Widodo Makmur Perkasa Tbk akan menjaga cost efisiensi sehingga produk kita akan affordable di masyarakat,” jelasnya.

Pada proses IPO ini WMPP melepas 4,41 miliar saham baru, dimana jumlah tersebut mewakili 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh WMPP setelah IPO. Dengan harga penawaran senilai Rp160. Dengan demikian, perseroan mengantongi Rp707,04 miliar dalam aksi IPO ini.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sementara itu, penjamin emisi efek adalah PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.

 

 

PT Jaya Swarasa Agung Tbk

Pencatatan perdana saham PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) pada Senin, (6/12/2021) (Dok: Istimewa)
Pencatatan perdana saham PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) pada Senin, (6/12/2021) (Dok: Istimewa)

Senada dengan manajemen perusahaan lainnya yang IPO hari ini, Direktur Utama PT Jaya Swarasa Agung Tbk, Alexander Anwar mengaku momentum ini juga menjadi sejarah bagi perusahaan.

Bersamaan dengan itu, Alexander merasa sangat senang karena saham TAYS ternyata telah menarik Para investor baik domestik maupun internasional.

“Hasil penawaran saham TAYS yang berlangsung pada tanggal 30 November hingga 2 Desember mencerminkan prospek cerah dan stabil industri makanan dan minuman yaitu dengan terjadinya oversubscribed dari sektor ritel investor,” kata dia.

Pada akhir hari ketiga penawaran umum, saham TAYS telah mencatat oversubscribed hingga 26x dari penjatahan berdasarkan sistem IPO.

Kepercayaan para investor kepada Tays Bakers yang menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri makanan minuman yang besar.

Langkah perusahaan untuk IPO demi mewujudkan visi perusahaan untuk membuat, memasarkan, mendistribusikan dan menjadi top ten merek makanan ringan FMCG di Asia Tenggara pada 2025.

"Dengan selalu mengutamakan moto Tays Bakers, Taste Better, menjadi perusahaan terbuka tidak hanya memperkuat struktur permodalan, mendukung program inovasi perusahaan," ujar dia.

Selain itu, membantu perkembangan bisnis serta kapasitas. "Tetapi Tays Bakers juga akan melanjutkan perkembangan yang lebih baik dari segi operasional yang lebih terbuka seiring komitmen untuk selalu mengedepankan good corporate governance,” kata dia.

Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 240.300.000 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama. Jumlah ini setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 360  per lembar saham, sehingga Perseroan mendapatkan dana dari IPO sebanyak Rp 86,5 miliar.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya