Liputan6.com, New York - Intel Corp mengatakan pihaknya berencana bawa unit mobil self driving car Mobileye untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Amerika Serikat pada pertengahan 2022. Proyeksinya valuasi mencapai USD 50 miliar atau Rp 719 triliun (asumsi kurs Rp 14.380 per dolar AS).
Raksasa chip itu menyampaikan informasi pada Senin, 6 Desember 2021. Raksasa chip intel dengan hampir 14 ribu pekerja berharap dapat mempertahankan tim eksekutif Mobileye. Intel pun berupaya mengamankan kepemilikan mayoritas di unit Mobileye usai initial public offering (IPO).
Baca Juga
Intel membeli perusahaan teknologi kendaraan otonom Mobileye seharga USD 15,3 miliar setara Rp 220,6 triliun (estimasi kurs Rp 14.419 per dolar AS) pada 2017.
Advertisement
Langkah ini menempatkan Intel dalam persaingan dengan perusahaan serupa seperti Nvidia dan Qualcomm. Perusahaan tersebut berlomba mengembangakan sistem tanpa pengemudi (self driving cari) pada mobil global.
Mobileye yang berdiri pada 1999 ini berhasil mengembangkan strategi dan sistem self driving car yang berbeda dari para rivalnya.
Saat ini sistem sudah berbasis kamera sangat membantu mobil lengkap. Selain itu, Mobileye pun sudah dilengkapi dengan cruise control adaptif sebagai backup terhadap perubahan jalur.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bangun Sensor
Perusahaan juga berencana membangun sendiri sensor lidar guna menyokong performa mobil dalam memetakan pandangan tiga dimensi jalan. Awalnya, Mobileye menggunakan sensor lidar dari Luminar Technologies pada robotaxis.
Meskipun berada di bawah naungan Intel, Mobileye tidak pernah meminta agar pabrik Intel saja yang membuat chip untuk mobilnya. Perusahaan mengandalkan Taiwan Semiconductor manufacturing Co untuk semua chip Eye-Q sampai sekarang.
Â
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement