RUPSLB YELO Tunjuk Mantan Direktur Indosat Fadzri Sentosa Jadi Presiden Komisaris

PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) bersiap untuk menjajal bisnis connectivity pada 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2022, 07:28 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2022, 07:28 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) menunjuk Fadzri Sentosa sebagai Presiden Komisaris yang baru pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu, 5 Januari 2022.

Emiten teknologi yang bergerak di bidang jasa penyewaan alat teknologi komunikasi menunjuk Fadzri seiring pengalamannya lebih dari 20 tahun di dunia telekomunikasi dan distribusi.

Dia merupakan mantan Direktur Enterprise dan Wholesale PT Indosat Tbk yang menjabat selama 6 tahun. Selain itu, Fadzri sempat memegang jabatan Senior Advisor di Telkomtelstra pada 2016-2019.

Perjalanan karier Fadzri dimulai di PT IM3 sebagai Direktur Komersial. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini baru masuk ke Indosat pada 2007 sebagai Direktur Jabotabek dan Corporate Sales. Ia pun pernah menduduki jabatan strategis di PT Satelindo sebagai Direktur Penjualan dan Pemasaran pada 2002-2003.

"Diharapkan dengan kehadirannya (Fadzri) sebagai presiden komisaris membawa angin segar di bidang telekomunikasi. Alhasil mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan serta membantu rencana ekspansi bisnis YELO agar terlaksana lebih cepat,” ujar Direktur Utama Yelooo Integra Datanet Wewy Suwanto menyatakan dari keterangan resmi, dikutip Kamis (6/1/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana Perseroan

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah semakin gencar memenuhi kebutuhan infrastruktur internet di beberapa wilayah Indonesia. Terutama di kota tier-2 dan tier-3 yang sudah mulai terjangkau akan koneksi internet.

Hal ini karena kebutuhan akan koneksi internet semakin meningkat bahkan hingga ke wilayah-wilayah terpencil. 

Melihat peluang tersebut, Yeloo Integra Datanet yang belum lama ini bekerjasama dengan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), bersama-sama membangun infrastruktur digital menuju dunia teknologi Metaverse.

“Memasuki 2022, YELO bersiap menjajal bisnis conectivity berbasiskan Fiber Optik dengan harga yang terjangkau. Perseroan menyediakan layanan conectivity dengan harga terjangkau baik di luar maupun di dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk persiapan YELO untuk masuk ke Dunia Metaverse yang akan datang dalam waktu dekat.” Wewy menambahkan.

Layanan dengan Potensi Besar

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam sambutannya, Fadzri Sentosa menyampaikan perseroan merupakan startup yang fokus bisnisnya pada solusi connectivity baik di luar maupun dalam negeri.

Ini adalah potensi yang sangat besar bagi perseroan untuk bisa lebih berkembang, terutama dalam rencana Perseroan yang akan membangun Digital Ecosystem berbasiskan connectivity.

Tidak hanya itu, program ini sekaligus sebagai persiapan sambungan internet yang cepat dan terjangkau untuk dunia Metaverse yang akan datang dalam waktu dekat.

Kinerja pada kluartal III 2021 mencatatkan lonjakan pendapatan bersih sebesar Rp13,1 miliar, Pada sembilan bulan pertama 2021 ini meraup pertumbuhan hampir 500 persen dari pendapatan bersih Rp2,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu (YoY).

Adapun kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan digital produk yang meningkat signifikan sepanjang tahun ini. 

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya