Bank IBK Pastikan Penuhi Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun pada 2022

PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) akan menggelar aksi korporasi rights issue untuk untuk memenuhi modal kerja perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jan 2022, 11:58 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2022, 11:58 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) memastikan pihaknya sudah memenuhi Peraturan OJK (POJK) 12/2020 terkait kewajiban modal inti minimum Rp 3 triliun.

Dalam keterbukaan informasi bursa, manajemen perseroan menyampaikan Bank IBK Indonesia telah memenuhi kewajiban paling sedikit Rp 2 triliun pada 2021.

"Sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) tahun 2021, perseroan sudah melakukan penambahan modal pada akhir tahun 2021, untuk memenuhi modal inti Rp 2 triliun.

Pemegang saham pengendali (PSP) telah melakukan penambahan modal kepada perseroan pada akhir tahun 2021, sehingga sampai dengan 31 Desember 2021 modal inti bank sebesar Rp 2,9 triliun,” ujar manajemen, ditulis Kamis (13/1/2022).

Selanjutnya, sesuai RBB perseroan pada 2022, PSP akan melakukan aksi korporasi dalam rangka penambahan setoran modal pada akhir 2022 untuk memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun.

Dalam aksi tersebut, perseroan dan pemegang saham berkomitmen untuk juga memenuhi ketentuan V peraturan bursa no. 1-A terkait free float. Perseroan akan menyediakan porsi 7,5 persen kepada publik pada setiap penawaran umum terbatas (PUT), dan mencari pembeli siaga.

"Dengan permodalan yang semakin kuat, perseroan dapat memberikan kredit dengan lebih leluasa karena Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang lebih tinggi, sehingga diharapkan menggenjot pertumbuhan dan meningkatkan progit perseroan,” ujar manajemen.

PT Bank IBK Indonesia Tbk berencana melakukan rights issue dengan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 10.928.961.749 saham dengan nilai Rp 100 per saham.

Perseroan akan akan memakai dana rights issue untuk keperluan modal kerja perseroan. Untuk menggelar rights issue, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Januari 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham AGRS

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 13 Januari 2022, sesi pertama, saham AGRS melonjak 27,74 persen ke posisi Rp 175 per saham.

Saham AGRS dibuka stagnan Rp 137 per saham. Saham AGRS berada di level tertinggi Rp 178 dan terendah Rp 132 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.633 kali dengan volume perdagangan 2.544,274. Nilai transaksi Rp 41,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya