Kinerja 2021 Moncer Lampaui Target, Dirut BCA Sebut That's My Dream

BCA dan entitas anak menutup 2021 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 8,2 persen secara tahunan (yoy)

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Feb 2022, 18:52 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 13:42 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, BCA mampu membukukan kinerja di atas target.

Meski diakui, perseroan tak mematok angka terlalu tinggi lantaran kondisi COVID-19 yang masih dinamis ketika itu.

"Early 2021 kita bicara profit BCA diprediksi bisa 8 persen, Enggak terlalu berani optimis melihat situasi covid yang masih cukup berat pada awal 2021. Kita lihat kredit, waduh berat sekali paling kita 6 persen bisa growthnya,” kata Jahja dalam diskusi virtual - Investasi di 2022: It's my dream, ditulis Rabu (9/2/2022).

Namun, BCA dan entitas anak menutup 2021 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 8,2 persen secara tahunan (yoy) sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional. Pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR. Pada periode yang sama, secara keseluruhan BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun di tahun 2021, atau tumbuh 15,8 persen yoy.  

"Kalau dikatakan profit 15,8 persen, credit growth 8,2 persen, waduh, that’s my dream!” ujar Jahja.

"Jadi sesuatu yang luar biasa di luar imajinasi kita bahwa 20 kita berhasil kredit 8,2 persen dan profit 15,8 persen," ia menambahkan.

Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 19,1 persen yoy mencapai Rp 767,0 triliun, berkontribusi hingga 78,6 persen dari total dana pihak ketiga. Deposito juga tumbuh 6,1 persen yoy menjadi Rp 208,9 triliun.

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 16,1 persen yoy menjadi Rp 975,9 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 14,2 persen yoy mencapai Rp 1.228,3 triliun. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BBCA

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu, 9 Februari 2022,saham BBCA naik 2,27 persen ke posisi Rp 7.900 per saham. Saham BBCA dibuka naik 125 poin ke posisi Rp 7.850 per saham.

Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 7.950 dan terendah Rp 7.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.308 kali dengan volume perdagangan 704.627. Nilai transaksi Rp 555,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya